Epidemiolog: Pemerintah Harus Tambah Tes Swab saat New Normal

Senin, 1 Juni 2020 11:02 WIB

Ilustrasi penerapan New Normal di Kantor. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, mengkhawatirkan rencana pemerintah untuk menerapkan kenormalan baru atau new normal pada Juni 2020.

Ia khawatir kenormalan baru justru berpotensi meningkatkan jumlah kasus positif Covid-19. "Akan berpotensi naik jika regulasi yang diterapkan tidak berjalan," ucap Pandu saat dihubungi pada Ahad, 31 Mei 2020.

Untuk itu, Pandu pun mengingatkan pemerintah jika kelonggaran tersebut harus dibarengi dengan peningkatan fasilitas kesehatan dan kapasitas pengawasan.

Misalnya, kata dia, dengan terus menambah jumlah tes swab dan lab uji spesimen. Terutama gencar melakukan contact tracing kepada pasien Covid-19.

Di sisi lain, Pandu juga mengingatkan bahwa masyarakat harus turut mengambil peran, yakni dengan bersikap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Sebab, kata Pandu, akan sia-sia jika pemerintah sudah menyiapkan regulasi, tetapi masyarakat masih tak patuh terhadap protokol, dan begitupun sebaliknya.

Advertising
Advertising

"Tanggung jawab masyarakat juga besar. Harus saling mengawasi dan menjaga. Karena jika dalam satu lingkungan, ada satu orang yang kena kan lingkungan itu akan diisolasi," kata Pandu.

Berita terkait

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

8 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

22 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

5 Februari 2024

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

Prabowo memiliki rencana yang diberi nama strategi transformasi bangsa, di antaranya memberi makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

5 Februari 2024

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

Calon presiden atau capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan akan menambah dokter di daerah-daerah serta fasilitas di rumah sakitnya.

Baca Selengkapnya

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

5 Januari 2024

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan riset terbaru mengenai gejala yang dirasakan pasien Covid-19 subvarian JN.1.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

4 Januari 2024

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

Pemerintah hanya memberikan vaksinasi Covid-19 gratis untuk dua kelompok prioritas.

Baca Selengkapnya

Pesan Epidemiolog untuk Cegah Penularan Penyakit Saat Libur Akhir Tahun

31 Desember 2023

Pesan Epidemiolog untuk Cegah Penularan Penyakit Saat Libur Akhir Tahun

Momentum libur akhir tahun juga bisa menjadi peluang penyebaran penyakit menular, seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ciri Infeksi Covid-19 Varian JN.1 Lidah Lebih Putih? Begini Kata Epidemiolog

25 Desember 2023

Ciri Infeksi Covid-19 Varian JN.1 Lidah Lebih Putih? Begini Kata Epidemiolog

Muncul informasi ciri utama infeksi covid-19 varian JN.1 adalah lidah lebih putih dari biasanya. Epidemiolog Dicky Budiman membantahnya.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog Ungkap Varian Covid-19 JN.1 Menginfeksi dan Bermutasi Cepat karena Hal Ini

24 Desember 2023

Epidemiolog Ungkap Varian Covid-19 JN.1 Menginfeksi dan Bermutasi Cepat karena Hal Ini

Covid-19 varian JN.1 lebih cepat menginfeksi sehingga pertumbuhan kasus kian bertambah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Singapura Meningkat Akibat Varian JN.1, Epidemiolog Sebut Indonesia Tak Boleh Abai

18 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Singapura Meningkat Akibat Varian JN.1, Epidemiolog Sebut Indonesia Tak Boleh Abai

Terjadi peningkatan kasus Covid-19 hingga dua ribu kasus serta rawat inap harian juga meningkat dari sebelumnya.

Baca Selengkapnya