Pemerintah Tegaskan Tak Semua Daerah Bisa Ujug-ujug New Normal

Reporter

Antara

Minggu, 31 Mei 2020 20:32 WIB

Personel TNI memberikan imbauan kepada pengunjung untuk tetap menjaga jarak di AEON Mall, Tangerang, Banten, Jumat 29 Mei 2020. Sejumlah aturan protokol kesehatan penyebaran COVID-19 diterapkan di pusat perbelanjaan tersebut seiring memasuki era normal baru di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan new normal atau normal baru bergantung pada kondisi epidemiologi daerah masing-masing.

"Kita tidak menganggap kenormalan baru itu ibarat bendera start untuk sebuah lomba lari, semua langsung bergerak bersama-sama. Tidak. Sangat tergantung kepada kondisi epidemiologis masing-masing daerah dan menjadi keputusan kepala daerahnya," kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Ahad, 31 Mei 2020.

Yurianto menegaskan kenormalan baru tidak akan secara langsung diberlakukan pada semua aspek dan bidang tanpa adanya sosialisasi, edukasi, dan simulasi penerapan.

Penerapan normal baru akan diputuskan oleh pemerintah daerah setelah mendapatkan laporan kajian beberapa indikator seperti laporan epidemiologi.

Dalam kriteria epidemiologi perlu dipastikan daerah tersebut sudah berhasil menurunkan jumlah kasus selama dua pekan berturut-turut sejak puncak terakhir dengan besaran lebih dari 50 persen.

Jika kasus positif masih ada, maka harus dilihat paling tidak penambahan kasus positif rata-rata harus menurun 50 persen dari kasus yang diperiksa. Selain itu harus terjadi penurunan jumlah kematian.

Yurianto juga menegaskan akan dilihat kasus positif yang dirawat dalam dua pekan terakhir dan sistem pengawasan kesehatan yang diberlakukan.

Pertimbangan-pertimbangan itu akan disampaikan kepada bupati atau wali kota untuk menjadi dasar pembicaraan dengan jajaran pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan pihak terkait apakah akan mengaplikasikan normal baru.

Jika memutuskan untuk diberlakukan, maka pemda harus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan memastikan mereka memahami betul protokol kesehatan yang wajib dijalankan selama kenormalan baru.

Ketika ada pemahaman maka perlu dilakukan simulasi di masyarakat untuk memastikan pelaksanaannya berjalan dengan baik.

"Oleh karena itu bukan sesuatu yang mudah, yang kemudian secara sepihak dinyatakan bahwa kenormalan baru dilakukan. Tentunya harus melalui sosialisasi, edukasi dan simulasi," kata Yurianto.

Berita terkait

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Volkswagen Siapkan New Normal untuk Mengatasi Krisis Semikonduktor

20 September 2022

Volkswagen Siapkan New Normal untuk Mengatasi Krisis Semikonduktor

Volkswagen tak melihat bahwa krisis chip semikonduktor akan berakhir pada 2023. Strategi baru disiapkan untuk mengatasi produksi.

Baca Selengkapnya

Cari Sumber Pertumbuhan Baru, Kemenkeu Siapkan Kebijakan Ini

2 Agustus 2022

Cari Sumber Pertumbuhan Baru, Kemenkeu Siapkan Kebijakan Ini

Kemenkeu mulai mencari sumber pertumbuhan baru pasca pandemi COVID-19 dalam rangka menciptakan perekonomian yang berkelanjutan dan lebih kuat.

Baca Selengkapnya

5 Cara Hindari Kanker Usus, Jauhi Rokok dan Minuman Alkohol

24 Mei 2022

5 Cara Hindari Kanker Usus, Jauhi Rokok dan Minuman Alkohol

Kanker bisa tumbuh dan berkembang pada bagian tubuh mana pun, termasuk semua bagian usus. Terdapat 5 cara hindari kanker usus.

Baca Selengkapnya

Achmad Yurianto, Tokoh Paling Sering Muncul di Televisi Saat Awal Wabah Covid-19

23 Mei 2022

Achmad Yurianto, Tokoh Paling Sering Muncul di Televisi Saat Awal Wabah Covid-19

Eks juru bicara pemerintah untuk pengananan Covid-19, Achmad Yurianto meninggal pada 21 Mei 2022. Ini rekam jejak mantan Menwa Unair dan dokter miiter

Baca Selengkapnya

Wiku Kenang Achmad Yurianto Sebagai Sosok yang Tenang Tangani Covid-19

22 Mei 2022

Wiku Kenang Achmad Yurianto Sebagai Sosok yang Tenang Tangani Covid-19

Achmad Yurianto wafat, pada Sabtu 21 Mei 2022 sekitar pukul 18.58 WIB setelah menjalani perawatan di RSUD Saiful Anwar Kota Malang

Baca Selengkapnya

Sosok Achmad Yurianto Dikenang Sebagai Pejuang Covid-19

22 Mei 2022

Sosok Achmad Yurianto Dikenang Sebagai Pejuang Covid-19

Kolega Achmad Yurianto mengenangnya sebagai pejuang Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Jenis Penyakit Stroke, Waspada 11 Penyebabnya

22 Mei 2022

Ketahui 3 Jenis Penyakit Stroke, Waspada 11 Penyebabnya

Ada beberapa jenis penyakit stroke yang diketahui. Perlu diperhatikan 11 penyebab risiko stroke.

Baca Selengkapnya

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehataan Achmad Yurianto Tutup Usia

21 Mei 2022

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehataan Achmad Yurianto Tutup Usia

Panjang hidupnya, almarhum telah begitu banyak memberikan kontribusi dan dedikasi yang luar biasa di berbagai bidang

Baca Selengkapnya

Eks Jubir Satgas Covid-19 Achmad Yurianto Wafat, Ini Perjalanan Kariernya

21 Mei 2022

Eks Jubir Satgas Covid-19 Achmad Yurianto Wafat, Ini Perjalanan Kariernya

Eks jubir Satgas Covid-19 Achmad Yurianto yang mengebuskan napas terakhir pada Sabtu petang, 21 Mei 2022 di Malang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya