Firli Bahuri: KPK Sedang Mendalami Kartu Prakerja

Rabu, 20 Mei 2020 17:24 WIB

Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin, 20 April 2020. Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mulai Senin ini hingga dengan Kamis 23 April 2020 melalui laman resmi www.prakerja.go.id. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri mengatakan pihaknya tengah melakukan kajian terhadap program Kartu Prakerja. “KPK saat ini sedang mendalami terkait program Kartu Prakerja yang berada di bawah koordinasi Menteri Ekonomi, ini sedang kami kerjakan,” kata Firli saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan DPR secara virtual, Rabu, 20 Mei 2020.

Firli tak berbicara lebih jauh mengenai aspek yang didalami KPK dalam program Prakerja tersebut. Akan tetapi, dia mengatakan hal tersebut saat mewanti-wanti agar tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaan anggaran penanganan Covid-19.

Dia mengatakan KPK memberikan 8 rambu agar kebijakan penggunaan anggaran Covid-19 tidak masuk ranah tindak pidana korupsi. Batasan pertama dalam maksud itikad baik pejabat dalam rangka penggunaan anggaran tidak melakukan persengkongkolan untuk korupsi; kedua, tidak menerima dan memperoleh kickback; ketiga tidak mengandung unsur penyuapan; keempat, tidak mengandung gratifikasi; dan kelima tidak ada benturan kepentingan.

Firli mengatakan rambu keenam yaitu tidak mengandung unsur kecurangan atau maladministrasi; ketujuh, tidak berniat jangan dengan memanfaatkan kondisi darurat; terakhir, tidak membiarkan terjadinya tindak pidana korupsi. “Kami tidak akan melakukan tuntutan pidana selama memiliki itikad baik,” kata Firli.

Program Kartu Prakerja diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai jaring pengaman terhadap dampak Covid-19. Para peserta program akan mendapatkan pelatihan kerja daring dan uang tunai. Jokowi mengklaim program ini sebagai semi bantuan sosial.

Advertising
Advertising

Banyak pihak menyoroti biaya yang mesti dikeluarkan pemerintah untuk membayar konten video pelatihan yang disediakan sejumlah perusahaan. Masyarakat Antikorupsi Indonesia bahkan melaporkan dugaan penggelembungan dana dalam penetapan tarif les online itu ke KPK. MAKI turut mempermasalahkan penunjukan rekanan proyek yang tidak menggunakan mekanisme lelang. Selain dua masalah itu, sejumlah pihak juga menyoroti potensi konflik kepentingan karena salah satu perusahaan penyedia pelatihan dari itu terafiliasi dengan eks staf khusus milenial Presiden Jokowi.

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

12 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

15 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

17 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

20 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

21 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

23 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

23 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya