Pasien Membludak, 2 Rumah Sakit Surabaya Tambah Ruang Isolasi

Reporter

Antara

Kamis, 14 Mei 2020 09:50 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) melihat cara kerja Robot Service karya mahasiswa dan dosen Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya saat diuji coba di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis 9 April 2020. Inovasi Robot Service yang dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan "joystick" tersebut guna membantu perawat dalam membawa barang medis saat menangani pasien terjangkit COVID-19 dari luar ruang isolasi. ANTARA FOTO/Moch Asim

TEMPO.CO, Surabaya - Dua rumah sakit swasta di Kota Surabaya, Jawa Timur, yakni RS Husada Utama dan RS Siloam Hospitals menyiapkan ruang isolasi tambahan untuk penanganan pasien yang terpapar virus COVID-19. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan Pemerintah Kota Surabaya terus bekerja keras upaya memutus mata rantai persebaran COVID-19, salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan dua rumah sakit rujukan untuk tambahan ruang isolasi dan Asrama Haji Sukolilo untuk kamar observasi.

"Ruang pertemuan di rumah sakit itu dirombak menjadi tempat perawatan pasien," kata Risma di Surabaya, Kamis, 14 Mei 2020.

RS Husada Utama dan RS Siloam Hospitals sudah menyiapkan tambahan untuk kapasitas tempat tidur di ruang isolasi perawatan pasien COVID-19. "Kita maksimalkan RS Husada Utama dulu dengan 200 tempat tidur, ada sisa 40 yang belum dimanfaatkan.” RS Siloam Hospitals juga menyediakan 40 tempat tidur. “Kalau itu tidak bisa nampung, baru Asrama Haji."

Menurut Risma, pemerintah kota memaksimalkan rumah sakit dahulu sebelum menggunakan Asrama Haji karena berkaitan dengan kebutuhan tenaga medis. Sebab, bagaimanapun di Asrama Haji pihaknya butuh tenaga medis, bukan hanya perawat tapi juga dokter yang terus berada di sana.

"(Tenaga medis) RSUD Soewandhie dan Husada Utama kewalahan.” Meski Ikatan Dokter Indonesia siap membantu.

Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita sebelumnya mengatakan Asrama Haji menjadi salah satu asrama observasi yang digunakan sebagai gedung perawatan alternatif. Asrama Haji itu bakal ditempati oleh orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). "Jumlahnya 198 orang. Aman digunakan untuk asrama observasi."

Pemerintah Kota Surabaya memastikan petugas yang disiapkan di asrama observasi itu, dipastikan telah menyiapkan petugas khusus untuk merawat dan menjaga warga yang tinggal sementara di sana. Petugas itu terdiri dari anggota Linmas, Satpol PP, perawat hingga dokter. "Ada penjagaan khusus selama observasi," kata Febria,

Berita terkait

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

2 hari lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

4 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

5 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya