Kepala BKKBN Minta Kehamilan Ditunda di Tengah Pandemi Covid-19

Senin, 4 Mei 2020 13:56 WIB

Pekerja mengemas kondom ke dalam dus di pabrik kondom Mitra Rajawali Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (17/6). Kondom produksi anak perusahaan dari Rajawali Nusantara Indonesia ini hanya mampu merebut 2 persen pangsa pasar kondom di Indonesia. Sebagian produk untuk memasok kebutuhan BKKBN. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo meminta masyarakat menunda kehamilan selama pandemi Covid-19.

“Tunda dulu kehamilan selama pandemi dan jangan lupa menggunakan alat KB,” kata Hasto kepada Tempo, Senin, 4 Mei 2020.

Hasto mengatakan bahwa BKKBN tengah mengantisipasi adanya kehamilan yang tidak diinginkan dan ledakan kelahiran bayi di masa yang akan datang. Pasalnya, terdapat penurunan peserta Keluarga Berencana pada Maret 2020 bila dibandingkan dengan Februari.

Pemakaian IUD atau KB spiral, misalnya, pada Februari tercatat sebanyak 36.155. Angka ini mulai turun pada Maret menjadi 23.383. Penggunaan implan dari 81.062 turun menjadi 51.536, suntik dari 524.989 menjadi 341.109, pil 251.619 menjadi 146.767.

Kemudian penggunaan kondom dari 31.502 juga turun menjadi 19.583, MOP (medis operatif pria) dari 2.283 menjadi 1.196, dan MOW (medis operatif wanita) dari 13.571 menjadi 8.093.

Advertising
Advertising

Menurut Hasto, jumlah pasangan usia subur yang memakai KB ada sekitar 28 juta pasangan. Jika 10 persennya berhenti memakai kontrasepsi, Hasto memperkirakan ada 420 ribu kehamilan baru.

Angka perkiraan itu didapat dari hitungan pasangan usia subur yang tidak memakai alat KB dan berhubungan seksual 2-3 kali sepekan, memiliki potensi hamil sebesar 15 persen.

“Sekarang ini dalam keadaan normal saja ada sekitar 17-19 persen orang hamil tidak menghendaki kehamilannya,” katanya.

Kelahiran yang tidak terencana, kata Hasto, akan memunculkan sejumlah risiko. Antara lain meningkatnya angka stunting, angka kematian ibu, kematian bayi. Kehamilan yang tidak dikehendaki juga berdampak buruk pada anak yang dikandungnya dan keluarga, serta masalah ekonomi.

“Ini bisa menjadi masalah baru di satu tahun yang akan datang terutama terkait kesehatan ibu dan anak,” ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

12 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

21 jam lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

1 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

4 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

11 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya