Pemprov Jawa Timur Evaluasi Hari Pertama PSBB Surabaya Raya

Reporter

Antara

Rabu, 29 April 2020 10:13 WIB

Petugas memeriksa dokumen kependudukan warga yang akan masuk ke Surabaya di Bundaran Waru, Surabaya, Jawa Timur, Selasa 28 April 2020. Petugas gabungan memperketat akses masuk ke Surabaya dengan melakukan screening atau pemeriksaan kepada warga di hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengevaluasi hari pertama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Surabaya Raya sebagai upaya pemutus rantai penyebaran COVID-19. "Pelaksanaan PSBB hari pertama jadi bahan evaluasi kami," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa malam, 28 April 2020.

Pelaksanaan PSBB mulai digelar Selasa, 28 April di tiga daerah, yaitu Surabaya, Gresik dan Sidoarjo dan berakhir pada 11 Mei 2020.

Penerapan PSBB pada hari pertama, di antaranya menimbulkan kepadatan lalu lintas yang terkonsentrasi di kawasan Bundaran Waru, perbatasan Sidoarjo dan Surabaya. Pengendara mobil dan motor memadati kawasan itu pada saat jam berangkat kerja, mulai sekitar pukul 07.00 WIB hingga 08.00 WIB.

Khofifah mengaku terkejut melihat antrean panjang kendaraan bermotor itu. Menerima informasi itu, ia berkoordinasi dengan Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah.

Ia mengevaluasi dengan memanggil sejumlah pihak, khususnya yang berkaitan dengan ketenagakerjaan karena pengendara yang melintas mayoritas pekerja di Surabaya. "Kami memanggil beberapa pihak, seperti Apindo dan perwakilan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk membahas beberapa langkah agar pelaksanaan PSBB lebih lancar, khususnya bagi pekerja."

Selain itu, kata dia, evaluasi lainnya adalah opsi untuk menambah titik pengecekan (check point), menambah lebih banyak alat pengukur suhu tubuh hingga penguatan daya sound system agar lebih terdengar bagi pengendara.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan evaluasi dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang pada masa PSBB. Tujuan PSBB Surabaya Raya, kata Emil, sebenarnya untuk melindungi masyarakat, namun di sisi lain yang bekerja tidak serta-merta dilarang karena ada aturan diperbolehkan atau tidak. "Tiap kementerian telah menerbitkan aturan. Itulah sebabnya kami gelar dialog untuk mencari solusi agar tidak terjadi kepadatan di check point."

Berita terkait

Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

7 hari lalu

Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19

Baca Selengkapnya

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

7 hari lalu

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet

Baca Selengkapnya

Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

9 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.

Baca Selengkapnya

Pujian Khofifah untuk Komitmen PKS di Pilgub Jatim 2024

9 hari lalu

Pujian Khofifah untuk Komitmen PKS di Pilgub Jatim 2024

Kader pelopor PKS Jatim berikrar memenangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

Ketika Khofifah Mohon Doa Restu Muslimat NU untuk Maju di Pilgub Jatim 2024

13 hari lalu

Ketika Khofifah Mohon Doa Restu Muslimat NU untuk Maju di Pilgub Jatim 2024

Khofifah meminta Muslimat NU ikut andil dalam menjaga suasana damai dengan menjaga kerukunan dan persaudaraan.

Baca Selengkapnya

Khofifah-Emil: Peluang Suara hingga Usaha Menghadapi Persaingan Pilkada Jatim 2024

14 hari lalu

Khofifah-Emil: Peluang Suara hingga Usaha Menghadapi Persaingan Pilkada Jatim 2024

Nama Khofifah-Emil disoroti pengamat politik mengenai peluang suara yang akan didapat pasangan petahana tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Nilai Khofifah-Emil Butuh Usaha Ekstra Menangi Pilgub Jatim 2024

15 hari lalu

Alasan Pengamat Nilai Khofifah-Emil Butuh Usaha Ekstra Menangi Pilgub Jatim 2024

Meski diusung 15 partai politik, Khofifah-Emil harus mewaspadai manuver tim pemenangan dan simpatisan kedua pesaingnya.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Gubernur Luluk Siap Lawan Khofifah, Soroti Ketimpangan Sosial di Jawa Timur

16 hari lalu

Bakal Calon Gubernur Luluk Siap Lawan Khofifah, Soroti Ketimpangan Sosial di Jawa Timur

Luluk Nur Hamidah mengaku siap melawan petahana Khofifah Indar Parawansa dalam Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga Paslon Pilgub Jatim Gandeng Unsur NU, Pengamat: Suara Khofifah-Emil Berpotensi Terganggu

17 hari lalu

Tiga Paslon Pilgub Jatim Gandeng Unsur NU, Pengamat: Suara Khofifah-Emil Berpotensi Terganggu

Suara masif nahdiyin tidak bisa lepas dari faktor sosiologis-historis NU yang lahir dan tumbuh besar di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak, Gus Hans, dan Lukmanul H]Khakim Dampingi 3 Srikandi Bertarung di Pilkada Jatim 2024

18 hari lalu

Emil Dardak, Gus Hans, dan Lukmanul H]Khakim Dampingi 3 Srikandi Bertarung di Pilkada Jatim 2024

Profil ketiga cawagub di Pilkada Jatim 2024 Emil Dardak, Gus Hans, dan Lukmanul Khakim yang akan dampingi Khofifah, Risma, dan Luluk Nur Hamidah.

Baca Selengkapnya