KPK Selidiki Tawaran Rp 2 miliar dalam Kasus Suap Harun Masiku

Sabtu, 25 April 2020 08:47 WIB

Anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, Riezky Aprilia, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020. Riezky Aprilia, diperiksa sebagai saksi untuk tersangka pemberi suap mantan Caleg PDI Perjuangan, Harun Masiku, dalam tindak pidana korupsi dugaan menerima hadiah atau janji terkait penetapan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI terpilih 2019-2024. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan akan mendalami fakta persidangan soal pengakuan angggota DPR RI Riezky Aprilia yang sempat ditawari uang Rp 2 miliar untuk memberikan suara kepada Harun Masiku. KPK menyatakan akan mendalami dugaan peran pihak-pihak lain dalam kasus ini.

“Jika ada fakta terkait dugaan perbuatan pihak lain tentu KPK tak segan untuk menelusuri lebih jauh dugaan keterlibatan itu,” kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Jumat, 24 April 2020.

Ali mengatakan jaksa akan mencermati dan mengkonfirmasi pengakuan itu kepada saksi lainnya, termasuk dalam hal ini terdakwa, kader PDIP Saeful Bahri. Selanjutnya, kata Ali, jaksa akan menjabarkan analisa yuridis dari pengakuan itu ke surat tuntutan. “Jaksa akan menghubungkan satu alat bukti dengan alat bukti lainnya,” kata dia.

Sebelumnya, saat bersaksi di sidang, Riezky mengaku Saeful Bahri menemuinya di Singapura pada September 2019. Dalam pertemuan itu, Saeful meminta Riezky mundur dari pelantikan anggota DPR untuk digantikan dengan Harun. Riezky adalah caleg PDIP dari Daerah Pemilihan I Sumsel. Di daerah pemilihan itu, sebenarnya caleg Nazarudin Kiemas yang memperoleh suara terbanyak. Akan tetapi ia meninggal sebelum hari pemilihan.

Mendapatkan perolehan suara terbanyak kedua, KPU memilih Riezky sebagai caleg terpilih dari daerah pemilihan I Sumatera Selatan. KPU mengalihkan suara yang diperoleh Nazarudin kepada Riezky. Sebaliknya, rapat pleno PDIP menginginkan Harun menjadi anggota DPR. Karena itu, PDIP mengirimkan surat permohonan ke KPU agar memilih Harun.

Advertising
Advertising

Saeful menawar untuk membeli suara yang diperoleh Riezky dalam Pemilu 2019 di Daerah Pemilihan I Sumatera Selatan seharga Rp 50 ribu per suara. Setelah mendapatkan gelontoran suara dari Nazarudin, Riezky mendapatkan 44.402 suara. Dengan begitu diperkirakan uang yang ditawarkan sebanyak Rp 2,2 miliar. Riezky mengaku menolak tawaran itu.

Dalam perkara ini, Saeful dan Harun Masiku menyuap Wahyu sebanyak Rp 600 juta. Suap diberikan agar Wahyu membantu Harun terpilih menjadi anggota DPR lewat jalur pergantian antar waktu. Suap terjadi setelah Riezky menolak memberikan suaranya.

Berita terkait

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

1 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

2 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

6 jam lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

7 jam lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

8 jam lalu

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

Usai mendapat rekomendasi dari partai Golkar untuk maju di Pilkada Jawa Timur, Khofifah-Emil respons soal peluang dukungan PDIP kepada mereka.

Baca Selengkapnya

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

9 jam lalu

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

Obor api abadi Mrapen menjadi simbol api perjuangan PDIP.

Baca Selengkapnya

Respons Airlangga Saat Ditanya Peluang PDIP Dukung Khofifah di Pilkada Jawa Timur

10 jam lalu

Respons Airlangga Saat Ditanya Peluang PDIP Dukung Khofifah di Pilkada Jawa Timur

Airlangga sebelumnya mengatakan, membuka peluang bagi partai-partai lain untuk mengusung bakal pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

12 jam lalu

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

Andika Perkasa masuk dalam enam nama potensial bakal calon Gubernur Jakarta yang berencana diusung PDIP.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

12 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

12 jam lalu

Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

Sophan Sophiaan dikenal sebagai aktor, sutradara, dan politisi. Ia wafat 16 tahun lalu di Hutan Widodaren Ngawi saat turing motor Jalur Merah Putih.

Baca Selengkapnya