Kembali Bahas Omnibus Law RUU Cipta Kerja, DPR Tuai Kecaman

Senin, 20 April 2020 16:16 WIB

Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bersatu (ARB) melakukan aksi damai #GejayanMemanggil Menolak Omnibus Law di Gejayan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin, 9 Maret 2020. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok masyarakat sipil yang menamakan diri Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) mendesak Dewan Perwakilan Rakyat menghentikan pembahasan RUU Cipta Kerja. Panitia Kerja RUU Cipta Kerja kembali membahas aturan bertipe omnibus law ini Senin siang ini secara virtual.

Menurut anggota FRI sekaligus Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati, pihaknya menemukan beberapa modus dalam sidang online yang diklaim terbuka.

"Modusnya dikeluarkan setelah menyampaikan aspirasi yang berbeda, dikunci sehingga publik tidak bisa masuk," kata Asfinawati dalam keterangan tertulis, Senin, 20 April 2020.

Sementara itu, Deputi Direktur Advokasi Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam), Andi Muttaqien, menduga DPR dan pemerintah memanfaatkan isu penyakit Covid-19 yang menyita perhatian masyarakat untuk membahas RUU kontroversi itu. Apalagi, kata dia, pembahasan dicoba dibuat tertutup.

"DPR sama sekali tidak sensitif, pembahasan yang minim partisipasi ini pasti hasilkan UU yang bermasalah di masa datang," kata Andi saat dihubungi Tempo.

Advertising
Advertising

Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia, Ilhamsyah, mengecam sikap DPR yang tetap membahas RUU Cipta Kerja. Menurut dia, para anggota dewan tidak peka dengan kondisi masyarakat yang sedang susah akibat Covid-19.

"Seharusnya dalam sidang paripurna yang lalu DPR tidak memutuskan untuk melanjutkan pembahasan RUU yang kontroversi ini dan DPR lebih fokus untuk melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap rakyat dalam menghadapi pandemi Covid-19," katanya.

Pembahasan RUU Cipta Kerja oleh Panitia Kerja siang tadi berlangsung secara tertutup. Rapat ini tidak dicantumkan dalam agenda resmi DPR RI. Pembahasan pun tidak disiarkan secara streaming dari situs atau akun-akun media sosial resmi milik DPR RI.

Masyarakat dan jurnalis hanya bisa memantau jalannya persidangan melalui live Instagram dari akun Wakil Ketua Panja RUU Cipta Kerja, Rieke Diah Pitaloka. Namun tayangan di Instagram politikus PDIP itu pun tidak lengkap dan terputus.

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

1 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

1 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

1 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

1 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

1 hari lalu

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia kembali menuntut pencabutan pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dalam peringatan Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

1 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya