5 Ribu Kasus Covid-19, Peneliti: Masih Lereng, Belum Puncak

Jumat, 17 April 2020 05:07 WIB

Seorang teknisi bekerja di laboratorium Eijkman Institute, Jakarta, Indonesia 31 Agustus 2016. Seorang WNI di Singapura positif terjangkit Zika. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU), Iqbal Elyazar, mengatakan mobilitas atau pergerakan orang di Indonesia memiliki peranan besar dalam lonjakan pasien Covid-19 yang sudah mencapai di atas 5 ribu pasien.

"Sekarang kasus sudah menyebar di 34 provinsi, dibandingkan dengan pada awal pandemi. Mobilitas orang yang menyebabkan penularan itu terjadi di tujuh pulau utama," kata Iqbal saat dihubungi Tempo, Kamis,16 April 2020.

Iqbal menyayangkan belum adanya instrumen dari pemerintah yang bisa melarang orang untuk berpergian.

Selain itu, angka ini dipengaruhi oleh meningkatnya kemampuan laboratorium dalam memeriksa sampel. Ia mengatakan saat ini rata-rata laboratorium bisa memeriksa sampai 2.000 sampel per hari. Sehingga, ia memprediksi kasus akan melonjak tajam beberapa hari ke depan.

Menurut Iqbal, Indonesia belum masuk pada fase puncak penularan meski kasus positif Covid-19 sudah mencapai 5 ribu. "Kita ini masih di lereng yang terjal," katanya.

Iqbal dan sejumlah koleganya pernah merilis proyeksi kasus Covid-19 di Indonesia. Mereka mengatakan tanpa intervensi cepat dari pemerintah, kasus positif Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 11-71 ribu di akhir bulan ini.

Iqbal berujar timnya tidak memperbarui proyeksinya itu kendati pemerintah sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Alasannya kajian itu sengaja dibuat untuk mengingatkan pemerintah.

"Tim kami belum menghitung dampak intervensi pemerintah tapi masih fokus meneliti kepada pengaruh mobilitas terhadap penyebaran Covid-19 di tujuh pulau utama," katanya.

Iqbal menjelaskan kebijakan PSBB di sejumlah kota dan provinsi secara teori bisa mengendalikan penularan Covid-19. Alasannya bisa mengurangi kontak antara orang yang terinfeksi dan orang lainnya.

"Yang kami belum tahu adalah seberapa besar PSBB ini menekan mobilitas pengguna transportasi umum? 50 persen, 75 persen, 95 persen? Datanya belum ada yg keluar. Karena saya baca KRL masih ramai digunakan," ujarnya.

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

2 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

3 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

3 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

20 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

23 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

10 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya