Menkes Tolak PSBB Sorong dan Palangka Raya, Berikut Alasannya

Reporter

Egi Adyatama

Senin, 13 April 2020 11:14 WIB

Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto saat memperlihatkan pasien 01, 02 dan 03 yang dinyatakan telah sembuh dan negatif virus Corona, di RSPI, Jakarta Utara, Senin 16 Maret 2020. Terawan sempat menyerahkan jamu pemberian Presiden Jokowi kepada mereka. TEMPO/Taufiq SiddiqHumas Kementerian Kesehatan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menolak pengajuan status Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB untuk Kota Sorong, Papua Barat, dan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Keputusan dikeluarkan Menteri melalui SR.01.07/Menkes/24 untuk Sorong dan SR.01.07/Menkes/24 untuk Palangka Raya tanggal 12 April 2020.

"Berdasarkan hasil kajian epidemiologis dan aspek lainnya serta memperhatikan pertimbangan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah belum dapat ditetapkan PSBB," tulis Terawan dalam salinan surat yang diterima Tempo, Senin, 13 April 2020. Hal senada ditulis Terawan untuk menolak pengajuan PSBB dari Kota Sorong.

Ditolak pengajuannya, kedua daerah itu tetap diminta untuk menanggulangi wabah Corona atau Covid-19, dengan berpedoman pada protokol dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pemerintah Kota Sorong mengajukan surat pengajuan status PSBB pada 6 April. Artinya butuh waktu enam hari bagi Kementerian Kesehatan untuk menentukan status mereka.

Adapun Pemerintah Kota Palangka Raya mengajukan PSBB pada 8 April lalu. Seperti halnya Kota Sorong, mereka juga telah melangkapi proposal mereka dengan data dan dokumen tentang jumlah dan sebaran kasus, kaitan epidemologis, dan pertimbangan kesiapan daerah dalam aspek sosial, ekonomi, serta aspek lainnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanggulangan Covid-19, Achmad Yurianto sebelumnya mengatakan keputusan status PSBB ini tak hanya diputuskan oleh Kementerian Kesehatan. Dari enam faktor yang diperhitungkan, Kemenkes hanya bertanggung jawab untuk tiga faktor saja yang terkait dengan kesehatan. Ketiga faktor itu adalah terkait penambahan kasus, gambaran epidemiologi dan sebarannya, serta fasilitas kesehatan yang ada.

Advertising
Advertising

Soal persyaratan ketersediaan kebutuhan hidup dasar, tentang anggaran dan jaring perlindungan sosial, tentang keamanan, tidak dikaji oleh Kemenkes.




Berita terkait

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

14 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

14 hari lalu

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

14 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

15 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

TNI AL dan Brimob Bentrok di Sorong, Komisi I DPR Minta Pemerintah Lakukan Penyelidikan

17 hari lalu

TNI AL dan Brimob Bentrok di Sorong, Komisi I DPR Minta Pemerintah Lakukan Penyelidikan

Bentrok TNI AL dan Brimob seperti yang terjadi di Kota Sorong kemarin seharusnya tidak boleh terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

17 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

17 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

17 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

17 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya