Banyak Perawat Sembunyikan Status Profesi karena Tangani Covid-19

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Minggu, 12 April 2020 05:30 WIB

Petugas medis menyiapkan ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia, Aceh Utara, Aceh, Selasa 3 Maret 2020. RSUD Cut Mutia di Aceh Utara RSU Dr Zainoel Abidin di Banda Aceh merupakan rumah sakit rujukan bagi perawatan pasien terinfeksi virus Corona (Covid 19) di Provinsi Aceh yang telah siap dengan tenaga medis, ruangan dan peralatan khusus. ANTARA FOTO/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia menunjukkan ratusan perawat pernah merasa dipermalukan oleh orang lain, karena statusnya sebagai perawat Covid-19 atau bertugas di rumah sakit tempat penanganan Covid-19. Ini membuat mereka memilih menyembunyikan status pekerjaan mereka.

“Alih-alih merasa bangga menjadi pahlawan, banyak perawat justru memilih menyembunyikan status sebagai perawat,” kata Ketua Divisi Penelitian Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia Herni Susanti, dalam siaran tertulisnya, Sabtu, 11 April 2020.

Menurut Herni, stigmatisasi terhadap perawat Covid-19 ini dapat menimbulkan masalah psikososial, seperti stres, sedih, dan malu. Perawat yang terkena stigma ini juga memikirkan bagaimana dampak buruk yang akan dihadapi keluarga dan orang-orang terdekat, karena mereka ikut diejek dan dijauhi.

“Survei ini membuktikan adanya penolakan terhadap perawat yang selama ini diberitakan media,” ujar Herni.

Jajak pendapat yang dilakukan pada awal April 2020 terhadap 2.050 perawat se-Indonesia ini juga menunjukkan, 140 perawat pernah merasa dipermalukan karena menangani pasien Covid-19. Bahkan 135 perawat pernah diminta meninggalkan tempat tinggal mereka.

Advertising
Advertising

Herni mengatakan, menurut survei, bentuk nyata penolakan yang dialami perawat antara lain ancaman pengusiran (66 responden), orang-orang di sekitar menghindar dengan menutup pagar rumah atau pintu mereka ketika melihat perawat (160 responden), dan masyarakat ikut menjauhi keluarga perawat (71 responden).

Dia mengatakan, ada sejumlah upaya yang dapat dilakukan untuk menghentikan stigma tersebut. Misalnya menyebarkan fakta dan bukan mitos. Sebab, stigma dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang penyakit Covid-19 ditularkan dan diobati, serta dicegah.

Upaya lainnya dengan melibatkan tokoh sosial, seperti pemimpin agama untuk menyadarkan masyarakat tentang akibat serius dari stigmatisasi terhadap perawat dan tenaga kesehatan lainnya. “Bantuan selebriti yang disegani juga dapat dilakukan untuk memperkuat pesan untuk mengurangi stigma,” ujar Herni.

Herni juga meminta adanya pemberitaan seimbang oleh media secara kontekstual, menyebarkan informasi berbasis bukti, dan membantu memerangi informasi yang salah.

Selanjutnya, membangun jaringan dukungan masyarakat untuk menunjukkan kepedulian dan empati untuk perawat dan tenaga kesehatan lain yang bertugas.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

12 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

14 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

2 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

3 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

3 hari lalu

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya