Dewan Pers Tidak Dilibatkan dalam Penyusunan Omnibus Law

Senin, 6 April 2020 15:38 WIB

Pemimpin Redaksi Majalah TEMPO Arif Zulkifli (dua kiri) bersama Pemimpin Redaksi TV One Karni Ilyas (kiri) dan sejumlah pemimpin redaksi media massa tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 3 September 2019. Presiden Joko Widodo alias Jokowi melakukan pertemuan dengan 40 Pemimpin Redaksi media massa membicarakan seputar pemberitaan Papua, ibukota baru, dan capim KPK. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli mengatakan lembaganya tak pernah dilibatkan dalam penyusunan omnibus law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja yang di dalamnya juga ingin mengatur tentang pers. Begitu pula komunitas pers lainnya, seperti AJI, IJTI, PWI, dan SPS.

"Semua dibikin begitu saja lalu tiba-tiba muncul sebagai rancangan," kata Arif kepada Tempo, Senin, 6 Maret 2020.

Itu sebabnya Dewan Pers mengirim surat kepada Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat dan menyatakan keberatan soal RUU Cipta Kerja. Dalam surat itu, Dewan Pers meminta agar Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers tak dimasukkan dalam RUU Cipta Kerja.

Arif menjelaskan, Dewan Pers terutama menyoroti revisi Pasal 18 ayat (4) UU Pers tentang mekanisme pengenaan sanksi administratif dan denda bagi perusahaan pers yang melanggar. RUU Cipta Kerja ingin menetapkan bahwa mekanisme tersebut akan diatur melalui Peraturan Pemerintah.

Menurut Arif, UU Pers dan semangat reformasi, pers mengatur dirinya sendiri alias self-regulatory. "Kami menolak karena itu bisa menghilangkan esensi kebebasan pers, yaitu prinsip self regulatory."

Advertising
Advertising

Prinsip mengatur dirinya sendiri inilah yang membedakan UU Pers dengan undang-undang lainnya. UU Pers tak diturunkan dalam peraturan pemerintah atau peraturan menteri. Peraturan turunan dari UU Pers dibuat oleh Dewan Pers dengan melibatkan komunitas pers.

Anggota Dewan Pers Agung Dharmajaya mengatakan surat untuk DPR itu dikirim pada 4 Maret lalu. Menurut dia, Badan Legislasi DPR telah meminta lembaganya untuk menyampaikan pandangan mengenai omnibus law RUU Cipta Kerja. "Ketua Baleg menyampaikan nanti pada saatnya akan diundang secara resmi," kata Agung secara terpisah.

Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

4 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

14 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

3 hari lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

5 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

5 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya