PSHK Soal Polisi Ancam Penghina Presiden: Ini Bukan Darurat Sipil

Senin, 6 April 2020 13:10 WIB

Kabareskrim Polri Irjen Pol Listyo Sigit melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok/beras di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu, 18 Maret 2020. Pemantauan ini memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok/beras di pasar dalam situasi antisipasi Corona dan menjelang Ramadhan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Studi Hukum dan Kebijakan mengkritik Surat Telegram Polri tentang penanganan penyebar hoaks dan penghina presiden saat pandemi virus Corona atau Covid-19. Menurut PSHK, Surat Telegram itu melangkahi kewenangan kepolisian dalam kondisi darurat kesehatan.

Saat ini keadaan darurat kesehatan bukan darurat sipil. “Polisi tidak bisa seenaknya memutarbalikan pasal yang semula delik aduan menjadi delik laporan,” kata peneliti PSHK Agil Oktaryal saat dihubungi, Senin, 6 April 2020.

Surat Telegram itu ditandatangani Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit pada 4 April 2020. Dalam suratnya, Listyo memerintahkan jajarannya melaksanakan patroli siber memantau hoax tentang Covid-19, hoaks tentang kebijakan pemerintah, serta penghinaan kepada penguasa atau presiden dan pejabat pemerintah. Polisi mengancam akan menjerat penghina presiden dengan Pasal 207 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Agil mengatakan Pasal 207 KUHP adalah delik aduan. Artinya, pihak yang merasa dihina harus melaporkan sendiri aduannya ke kepolisian.

Polisi baru memiliki hak subyektif untuk menggunakan pasal itu, bila pemerintah menetapkan kondisi sekarang sebagai darurat sipil. “Jadi jangan istimewakan presiden atau pejabat dalam kondisi saat ini,” kata dia.

Di sisi lain, masyarakat berhak mengkritik pemerintah dalam upaya penanggulangan virus Corona. Terlebih, apabila pemerintah tak mampu memenuhi kebutuhan warganya. “Tak perlu melakukan pengekangan yang begitu besar,” kata dia.

Advertising
Advertising

Berita terkait

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

1 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

1 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

2 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

2 hari lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

2 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

3 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

4 hari lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

4 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya