Plt Bupati Makamkan Jenazah Corona karena Tetangga Tak Mau Antar

Kamis, 26 Maret 2020 11:27 WIB

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com

TEMPO.CO, Surabaya- Pelaksana tugas Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin mengatakan ikut menguburkan jenazah pasien positif virus Corona di Makam Umum Praloyo, Kamis subuh, 26 Maret 2020. Sebab, tak ada tetangga pasien, termasuk penggali kubur, yang bersedia memakamkan jenazah lelaki warga Kecamatan Sedati itu karena takut tertular.

Dari video yang beredar, Nur Ahmad dan lima orang mengenakan alat pelindung diri (APD) rapat berwarna serba putih, terlihat mengambil peti dari ambulan dan memasukkannya ke liang lahat. Lokasi pemakaman terlihat sunyi, yang ada hanya mereka berlima diterangi lampu. “Pemakaman baru selesai sekitar pukul 03.30, padahal korban meninggal sejak pukul 19.00,” kata Nur Ahmad melalui pesan teks, Kamis, 26 Maret 2020.

Nur Ahmad menuturkan, semula pasien itu meninggal dunia di sebuah rumah sakit swasta di kawasan Waru, Sidoarjo pada Rabu malam, 25 Maret 2020. Ia adalah pasien positif corona pertama di Sidoarjo yang meninggal. Sesuai prosedur, sebelum empat jam, jenazah harus dikeluarkan dari rumah sakit.

Tak ada keluarga yang berani mengambil, jenazah pun sempat terlantar. “Pihak rumah sakit meminta agar jenazah segera dikeluarkan, masalahnya tak ada ambulan yang berani mengambil,” kata Nur.

Setelah ambulan didapat, warga sekitar rumah jenazah menolak dia dimakamkan di kampung mereka karena yang bersangkutan ber-KTP Surabaya. Akhirnya diputuskan jenazah dikubur di makam Praloyo, lahan yang disedidakan pemerintah Sidoarjo.

Semula tak ada penggali makam yang mau bekerja. Namun setelah Nur Ahmad mencari ke sana-ke mari, akhirnya dapat tiga orang penggali. “Itu pun maunya hanya menggali saja, tak mau sampai memakamkan,” ujar Nur.

Setelah menggali makam, kata Nur Ahmad, mereka langsung mandi keramas. Nur pun kembali merayu agar ketiganya bersedia memakamkan. Menurut Nur Ahmad, saat didatangi, salah seorang penggali kubur itu masih keramas dan kepalanya penuh busa. “Saya yakinkan bahwa jenazah aman, karena dibungkus kain, dilapisi plastik berkali-kali, dan dimasukkan peti. Saya juga meyakinkan mereka bahwa saya akan ikut mengubur, barulah mereka mau.”

Nur Ahmad memaklumi bila warga dan penggali makam takut tertular virus yang diidap mendiang pasien Corona itu. Namun ia mengatakan bahwa sesuai prosedur rumah sakit rujukan, jenazah yang dibungkus rapat dan dimasukkan peti dalam kondisi aman dimakamkan. “Kalau tidak ada yang mau mengambil dan memakamkan, terus bagaimana.”

Berita terkait

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

14 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

22 jam lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Surat Sakit Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Dinilai Janggal, KPK Ingatkan Dokter soal Pasal Halangi Penyidikan

13 hari lalu

Surat Sakit Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Dinilai Janggal, KPK Ingatkan Dokter soal Pasal Halangi Penyidikan

KPK menilai surat sakit Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor janggal karena harus menjalani rawat inap hingga sembuh.

Baca Selengkapnya

KPK Akhirnya Tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Eks Penyidik: Lambat Mengambil Langkah Hukum

16 hari lalu

KPK Akhirnya Tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Eks Penyidik: Lambat Mengambil Langkah Hukum

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo mempertanyakan lambatnya penetapan tersangka terhadap Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor

Baca Selengkapnya

Langkah Kuda Bupati Sidoarjo sebelum Tersangka KPK, Dukung Prabowo-Gibran Kendati Diusung PKB

16 hari lalu

Langkah Kuda Bupati Sidoarjo sebelum Tersangka KPK, Dukung Prabowo-Gibran Kendati Diusung PKB

Bupati Sidoarjo, Jawa Timur, Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab disapa Gus Muhdlor mengaku menghormati seluruh proses hukum KPK.

Baca Selengkapnya

Ditetapkan Tersangka, Gus Muhdlor Jadi Bupati Sidoarjo Ketiga yang Tersandung Kasus Korupsi

16 hari lalu

Ditetapkan Tersangka, Gus Muhdlor Jadi Bupati Sidoarjo Ketiga yang Tersandung Kasus Korupsi

KPK menetapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka perkara dugaan korupsi pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

16 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

18 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

25 hari lalu

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.

Baca Selengkapnya

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

29 hari lalu

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

Jenazah enam pekerja bantuan asing World Central Kitchen yang tewas dalam serangan Israel di Gaza akan dibawa keluar Palestina pada Rabu

Baca Selengkapnya