Tes Masif Corona di RSHS Bandung Hari Ini Sasar Tenaga Medis

Rabu, 25 Maret 2020 14:54 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengontrol ruangan khusus untuk wabah Virus Corona di Ruangan Isolasi Infeksi Khusus Kemuning Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 24 Januari 2020. RSHS menyiapkan ruangan inap khusus dengan lima tempat tidur serta Tim Dokter dan petugas medis khusus yang siap siaga jika ada pasien suspek atau terinfeksi Virus Corona. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani Gelung Sakti mengatakan pemeriksaan dengan alat Rapid Diagnostic Test atau RDT Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pendidikan dr Hasan Sadikin, Bandung, memulai rangkaian tes masif Corona yang digelar pemerintah Jawa Barat mulai hari ini.

“Dengan adanya rapid test ini, diharapkan dapat menjaring kasus-kasus maupun orang yang berisiko terkena infeksi sehingga bisa diambil langkah dalam penanggulangan COVID-19,” kata Berli dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 Maret 2020.

Pemerintah Jawa Barat menyerahkan sebanyak 300 unit rapid test kit pada RSHS Bandung. Jumlah tersebut menyesuaikan dengan jumlah orang yang akan diperiksa di rumah sakit tersebut, yaitu para tenaga kesehatan dan karyawan RS yang setiap harinya kontak dekat dengan pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut. RSHS merupakan salah satu pasien rujukan Corona di Jabar.

Berli menjelaskan bahwa tenaga kesehatan di Ring 1 RSHS Bandung merupakan salah satu kelompok yang masuk dalam sasaran tes masif Covid-19 Jawa Barat dalam Kategori A. Menyusul tes cepat akan dilakukan pada kelompok ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) kasus Covid-19.

Tes masif Covid-19 Jawa Barat juga akan menyasar kelompok masyarakat yang masuk Kategori B dan C. Tapi pelaksanaannya masih belum diumumkan sebab teknis pelaksanaannya masih dikoordinasikan dengan kabupaten/kota menyangkut sarana prasarana, alat, serta tenaga kesehatan yang akan melakukan tes tersebut. Namun tes untuk kelompok masyarakat Kategori B dan C ini rencananya akan dilakukan dengan konsep drive-thru.

Advertising
Advertising

Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, Nucki Nursjamsi Hidayat mengatakan, 300 tenaga kesehatan yang mengikuti tes cepat dengan alat RDT itu terdiri dari dokter, perawat, driver hingga satpam.

“Hari ini kami memeriksakan prioritas pertama, yaitu para dokter, terdiri dari dokter penyakit dalam, dokter anestesi, dokter patologi klinik, dan dokter anak, juga dokter peserta didik PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) masing-masing KSM (Kelompok Staf Medis). Lalu diikuti para perawat, perawat dari Ruang Rawat Inap Khusus, dari Isolasi Instalasi Gawat Darurat, dari Isolasi Instalasi Rawat Jalan,” kata Nucki.

Petugas kesehatan non medis juga akan disertakan. “Ada tiga driver yang bantu mobilisasi pasien positif Covid-19. Satpam juga mengamankan (pasien), close contact. Kemudian petugas forensik yang memandikan jenazah ter-confirm positif. Juga petugas penunjang lain seperti Tata Usaha di area Ring 1, termasuk cleaning service,” ujarnya.

Nucki mengatakan, jika alat RDT masih memungkinkan, maka RSHS akan menyertakan karyawannya yang berada di Ring 2 untuk mengikuti tes cepat Covid-19. Yakni tenaga kesehatan yang melakukan seleksi pasien ODP dan PDP yang datang ke rumah sakit tersebut.

“Prioritas kedua, yaitu shift berikutnya di Ring 1. Apabila jumlah memungkinkan, kami juga akan memeriksakan petugas di daerah Ring 2 karena cukup berbahaya sehingga mereka tetap berisiko meski lebih kecil,” kata Nucki.

Nucki mengatakan, RSHS Bandung saat ini sudah mulai menyiapkan ruang tambahan untuk perawatan pasien Covid-19, yakni lima lantai di Gedung Anggrek yang rencananya akan dijadikan areal untuk penanganan Covid-19. Salah satu lantai di Gedung Anggrek misalnya, akan dijadikan ruang perawatan untuk menampung pasien positif Covid-19 dengan kapasitas 40-60 orang.

Lantai lainnya di Gedung Anggrek akan disiapkan untuk menangani kasus Covid-19 yang belum terkonfirmasi serta staf rumah sakit. “Kemudian untuk yang belum confirm ada dua lantai, (kapasitas) sekitar 100 orang. Satu lantai lain untuk staf,” kata Nucki.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya