Kisah Dokter Bambang yang Meninggal: Sempat Periksa PDP Corona

Selasa, 24 Maret 2020 06:02 WIB

Bambang Sutrisna, Guru Besar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Epi.fkm.ui.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Dari kamar isolasi khusus pasien Corona di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Guru Besar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Bambang Sutrisna sempat menghubungi anak dan menantunya pada Ahad, 22 Maret 2020.

“Ayah merasa sesak nafas, saya sampai telepon rumah sakit untuk kasih tahu karena keluarga enggak bisa masuk,” kata Leonita Triwachyuni, anak Bambang menceritakan ulang kisah tersebut lewat akun Instagramnya pada Senin, 23 Maret 2020. Tempo sudah mendapat izin mengutip cerita ini.

Leonita mengatakan ayahnya berstatus pasien dengan pengawasan (PDP) Corona sehingga harus diisolasi di rumah sakit. Pada Senin, 23 Maret 2020, Leonita mengatakan sang ayah meninggal.

Saat ini, Leonita dan keluarganya masih menunggu hasil swab untuk memastikan apakah ayahnya positif Corona atau tidak.

Menurut Leonita, sebelum dirawat di rumah sakit, sang ayah memang sempat berinteraksi dengan pasien suspect Corona. Cerita ini bermula ketika, Bambang sempat memeriksa pasien suspect Corona ini di kliniknya.

Advertising
Advertising

“Disuruh jangan praktek (ayah) bilang kasihan orang dari jauh,” kata Leonita. Rupanya, pasien yang ditangani Bambang merupakan suspect Corona. Bahkan, hasil rontgen paru-paru pasien tersebut sudah putih.

Menurut Leonita, pasien tersebut memaksakan diri pulang dari RS Bintaro karena berbagai alasan. Efeknya, kata dia, ayahnya demam dan sesak napas. Padahal, sang ayah merupakan sosok yang tidak pernah mengeluh. “Patah kaki saja masih jalan, batuk-batuk masih mengajaar dari rumah. Jadi ketika mengeluh sesak, itu enggak main-main,” ujarnya.

Kondisi sang ayah pun tak membaik meski sudah dibawa ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal. Leonita mengatakan, hal menyedihkan untuk pasien suspect Corona adalah meninggal dalam keadaan sendirian. Karena tidak ada perawat yang berjaga di ruangan isolasi tertutup, dan keluarga pun tak bisa melihat.

Setelah membagikan kisah tentang ayahnya, Leonita menyarankan agar masyarakat yang memiliki gejala Corona untuk memilih di rumah saja atau jangan memaksakan pulang ketika masih dirawat di rumah sakit.

Leonita yang juga berprofesi sebagai dokter ini menyampaikan bahwa ia sudah 2 minggu ini tak pulang ke rumah dan takut bertemu orang tuanya. Karena bekerja di rumah sakit, ia paham betul di rumahnya ada 2 orang berusia di atas 60 tahun yang harus dilindungi. “Saya enggak punya pilihan untuk #dirumahaja karena saya masih jaga. Saya enggak dapat jatah swab dari RS karena terbatas. Ya saya telan saja sendiri semuanya.”

Berita terkait

Kisah Tenaga Medis Perempuan Antarpulau di Batam: Menggotong Nyawa, Menantang Gelombang

1 hari lalu

Kisah Tenaga Medis Perempuan Antarpulau di Batam: Menggotong Nyawa, Menantang Gelombang

Tenaga medis di Kecamatan Belakang Pandang Kota Batam harus berani melawan ganasnya ombak laut untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

MER-C Berangkatkan Tim Medis ke-6 untuk Bantu Rakyat Palestina di Gaza

6 hari lalu

MER-C Berangkatkan Tim Medis ke-6 untuk Bantu Rakyat Palestina di Gaza

MER-C kembali memberangkatkan Tim Medis Darurat (EMT) ke-6 secara bertahap untuk bertugas membantu rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Andalkan Teknologi, Dokter Juga Harus Terapkan Pendekatan Humanis

12 hari lalu

Tak Hanya Andalkan Teknologi, Dokter Juga Harus Terapkan Pendekatan Humanis

Ketua PB IDI mengatakan dokter tidak bisa hanya mengandalkan teknologi kesehatan dalam menangani pasien tetapi harus dengan pendekatan humanis.

Baca Selengkapnya

Dokter Spesialis Andrologi Ini Gelar Pameran Seni dari Alat Medis Bekas Steril

18 hari lalu

Dokter Spesialis Andrologi Ini Gelar Pameran Seni dari Alat Medis Bekas Steril

Dokter Spesialis Andrologi Aucky Hinting menggelar pameran seni pembuatan bahannya diambil dari alat medis bekas yang sudah disterilkan.

Baca Selengkapnya

Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Hitam

22 hari lalu

Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Hitam

Teh hitam mengandung antioksidan dan zat lain yang dapat membantu melindungi jantung dan pembuluh darah.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Berencana Siapkan Dokter Keliling untuk Pengobatan Warga

40 hari lalu

Ridwan Kamil Berencana Siapkan Dokter Keliling untuk Pengobatan Warga

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil berencana mempersiapkan dokter keliling, agar masyarakat yang kesulitan bisa berobat.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR Sebut Pembentukan Lembaga PDP sedang Tahap Sinkronisasi

41 hari lalu

Komisi I DPR Sebut Pembentukan Lembaga PDP sedang Tahap Sinkronisasi

Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan telah mendengar pemerintah tengah menyiapkan lembaga PDP dan kini sedang tahap sinkronisasi.

Baca Selengkapnya

Kebocoran Data Berulang, CISSRec Dorong Pemerintah Segera Bentuk Lembaga PDP

41 hari lalu

Kebocoran Data Berulang, CISSRec Dorong Pemerintah Segera Bentuk Lembaga PDP

Sejumlah kasus kebocoran data yang belakangan kerap terulang ini perlu ditanggapi secara serius oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kasus Perundungan PPDS di Undip

49 hari lalu

6 Fakta Kasus Perundungan PPDS di Undip

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip) sedang disorot karena masalah perundungan.

Baca Selengkapnya

Berkah Program Dokter Tangguh di Batanghari

50 hari lalu

Berkah Program Dokter Tangguh di Batanghari

Sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten Batanghari menjangkau hampir seluruh penduduk. Terobosan sang bupati ini mendatangkan berbagai penghargaan.

Baca Selengkapnya