2 Pasien Positif Virus Corona Solo Pernah Ikut Seminar di Bogor

Jumat, 13 Maret 2020 20:32 WIB

Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien pada kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 31 Januari 2020. Simulasi tersebut untuk antisipasi penyebaran sekaligus melatih kesiapsiagaan tim medis rumah sakit dalam menangani pasien suspect virus Corona. ANTARA/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Semarang - Tiga pasien isolasi virus corona di RSUD dr. Moewardi Solo pernah pergi bersama ke Bogor pada 25 sampai 28 Februari 2020. Mereka mengikuti kegiatan seminar di sana.

Setelah kembali di Solo, dua di antaranya mengeluhkan gejala batuk dan pilek. Setelah sempat menjalani perawatan di dua rumah sakit daerah, mereka kemudian dirujuk ke ruang isolasi RSUD dr Moewadi pada Ahad, 8 Maret 2020.

Salah satu pasien tersebut kemudian meninggal pada Rabu, 11 Maret 2020, pukul 13.00 WIB. Ketika meninggal, dia masih berstatus pasien dalam pengawasan Covid-19. Pasalnya, hal tes laboratorium yang dikirim sehari sebelumnya belum keluar. Hasil tes laboratorium tersebut baru diumumkan Jumat, 13 Maret 2020.

Hasilnya, pasien berjenis kelamin laki-laki dan berumur 59 tahun itu positif Covid-19. “Sudah dikebumikan di Magetan, Jawa Timur,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinasnya. Pasien yang masih diisolasi juga kemudian dinyatakan positif Covid-19.

Di hari yang sama ketika dua pasien dinyatakan positif Covid-19, menyusul satu orang sebagai pasien dalam pengawasan di RSUD dr Moewardi. Pasien ketiga itu juga rekan dua pasien yang telah positif. Mereka bertiga pernah bersama pergi ke Bogor menghadiri seminar.

Advertising
Advertising

Pemprov Jateng belum mengetahui pasien positif Covid-19 di Jateng termasuk kluster yang telah ada atau justru kluster baru. Penelitian epidemiologi pasien yang dinyatakan positif masih dilakukan. “Siapa tahu pernah berhubungan laporkan saja,” ujar Ganjar.

Direktur RSUD dr Moewardi, Cahyono Hadi, mangatakan, akibat adanya pasien positif Covid-19 dan kemudian meninggal, sejumlah tenaga medis diliburkan. Mereka yang diliburkan merupakan tenaga medis yang menangani pasien tersebut. “Beberapa yang melakukan kontak kita liburkan dan kita kasih vitamin,” ujarnya.

Dia menyebut, anak buahnya yang diliburkan antara 15 sampai 20 orang. “Sampai saat ini tidak ada gejala-gejala untuk mereka," kata dia. “Insya Allah aman karena kami memakai alat perlindungan diri yang sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan. Mereka bakal diliburkan paling lama hingga dua pekan ke depan."

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

5 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya