Massa Penolak Omnibus Law di Semarang Long March 12 Kilometer

Reporter

Jamal A Nashr

Editor

Amirullah

Rabu, 11 Maret 2020 19:42 WIB

Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bersatu (ARB) melakukan aksi damai #GejayanMemanggil Menolak Omnibus Law di Gejayan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin, 9 Maret 2020. TEMPO/Shinta Maharani

TEMPO.CO, Semarang - Massa penolak Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja di Kota Semarang melakukan long march sejauh 12 kilometer pada Rabu, 11 Maret 2020. Mereka memulai aksi dari Teman Lele Kecamatan Tugu menuju Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Kota Semarang.

Long march tersebut dikawal aparat kepolisian hingga depan gubernuran. Massa yang menamakan diri Rakyat Jawa Tengah Melawan atau Rajam itu terdiri dari organisasi buruh, mahasiswa, dan masyarakat sipil.

Di depan gubernuran, perwakilan massa berorasi secara bergantian di atas mobil komando. Mereka menilai banyak poin di RUU Cipta Kerja yang tak berpihak kepada rakyat. Mereka meminta pembahasan RUU itu tak dilanjutkan. "Hentikan pembahasan omnibus law," kata perwakilan massa, Mulyono.

Dia menyoroti aturan dalam omnibus law tentang ketenagakerjaan. Menurut Mulyono, banyak aturan yang melemahkan buruh, misalnya untuk berserikat, penghapusan cuti, pengurangan pesangon. "Selama ini belum ada omnibus law saja banyak perusahaan yang melanggar," ucap dia.

Didik Armansyah dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Semarang menyebutkan, mahasiswa turut menolak karena menilai omnibus law mengancam nasib orang tua mereka yang sebagian adalah buruh. Menurutnya, mahasiswa ketika lulus juga akan terjun ke dunia kerja dan bakal merasakan imbas omnibus law.

Advertising
Advertising

Didik menyebut, mereka akan mengawal hingga RUU ini dibatalkan. "Ini aksi pemanasan. Aksi yang lebih besar nanti tanggal 23 Maret," kata dia. "Sekarang kuliah sudah mahal. Akan makin susah untuk mengenyam pendidikan tinggi."

Didik juga menyoroti kelangsungan kelestarian lingkungan yang bakal terancam melalui omnibus law. "Dalihnya mempermudah investasi tanpa memperhatikan analisis dampak mengenai lingkungan," ucapnya.

Berita terkait

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

17 jam lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

18 jam lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

20 jam lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

21 jam lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

1 hari lalu

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia kembali menuntut pencabutan pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dalam peringatan Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

1 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

47 hari lalu

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia

Baca Selengkapnya

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

28 Februari 2024

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

Kritik Rocky Gerung terhadap kebijakan UU Omnibus Law dianggap oleh David Tobing sebagai penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Berjilid-jilid Aksi Gejayan Memanggil, Terakhir Kritisi Pemerintahan Jokowi dan Kemunduran Demokrasi

13 Februari 2024

Berjilid-jilid Aksi Gejayan Memanggil, Terakhir Kritisi Pemerintahan Jokowi dan Kemunduran Demokrasi

Sebelum Aksi Gejayan Memanggil di pertigaan Gejayan, Yogyakarta pada Senin 12 Februari 2024 telah berjilid-jilid aksi mahasiswa, pelajar, dan jurnalis

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya