ODHA Kecam Langkanya Obat ARV: Nyawa Kami Terancam

Minggu, 8 Maret 2020 10:51 WIB

Ilustrasi pemeriksaan HIV. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Obat ARV bagi pengidap HIV - AIDS mengalami kelangkaan di 40 kabupaten dan kota di Indonesia. Jaringan Indonesia Positif yang merupakan jaringan nasional yang mewadahi Orang dengan HIV atau AIDS (ODHA) di seluruh Indonesia mengecam situasi ini.

Situasi ini dinilai membahayakan kesehatan orang yang hidup dengan HIV, merusak upaya untuk menghentikan epidemi dan mendiskreditkan upaya mengoptimalkan proses pengadaan obat-obatan esensial, khususnya ARV.

Direktur dari LSM Rumah Cemara, Aditia Taslim mengatakan kesehatan adalah hak dan kebutuhan yang paling mendasar bagi setiap manusia. ODHA merupakan warga negara yang haknya wajib dipenuhi dan dilindungi oleh negara.

"Dan ketika isu kesehatan serta obat dijadikan komoditas, maka hak dan kebutuhan ODHA akan menjadi terancam. Kejadian stock-out ini bukan yang pertama kali terjadi. Ini bukti ketidakseriusan pemerintah dalam melindungi warganya," kata Aditia melalui siaran pers pada Sabtu, 7 Maret 2020.

Selain itu, berdasarkan catatan dari LSM Indonesia AIDS Coalition, kejadian krisis stok obat ini sudah terjadi beberapa kali dalam dua tahun terakhir tanpa ada solusi kongkrit dari Kementerian Kesehatan. Dana APBN yang sudah dialokasikan guna pembelian obat ARV ini tidak bisa dieksekusi dikarenakan sistem dan mekanisme pengadaan obat ini tidak efisien.

Koordinator Nasional Ikatan Perempuan Positif Indonesia Baby Rivona mengatakan kelangkaan obat ARV mengancam nyawanya. “ARV adalah nyawa bagi saya. Dengan krisis stok saat ini, nyawa saya terancam. Kondisi ini tidak seperti yang selalu dijanjikan pemerintah terkait stok, jujur situasi ini membuat saya takut. Ketakutan saya adalah siapa yang akan menjamin kehidupan anak saya jika saya mati. ARV buat saya adalah harga mati” ujarnya.

Situasi kosongnya stok obat ARV kali ini bahkan terjadi juga di beberapa rumah sakit di Jakarta. Wahyu Khresna dari Yayasan Kharisma menegaskan bahwa ODHA bukan hanya sekedar angka yang harus dikejar, melainkan harus dipenuhi kebutuhan dasarnya oleh negara.

"Dan kebutuhan yang sangat mendasar bagi ODHA adalah obat ARV di mana saat ini terjadi banyak kekosongan di beberapa wilayah. Ketika negara lalai dengan warganya maka perlu adanya sikap revolusioner untuk membantu negara dalam memenuhi kebutuhan warganya," kata Wahyu.

Berita terkait

Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

2 Desember 2023

Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

Memperingati Hari AIDS Sedunia, kenali kembali penyebab penularan virus HIV/AIDS ini dan hal apa saja yang tidak menularkannya.

Baca Selengkapnya

Hari AIDS Sedunia, Berikut 10 Rekomendasi PB IDI untuk Penanganan HIV/AIDS

30 November 2023

Hari AIDS Sedunia, Berikut 10 Rekomendasi PB IDI untuk Penanganan HIV/AIDS

Menyambut Hari AIDS Sedunia, PB IDI memberi 10 rekomendasi penanganan HIV/AIDS di Indonesia agar lebih efektif dan efisien.

Baca Selengkapnya

Kenali HIV/AIDS, Cara Penularan dan Pencegahannya

6 Juni 2023

Kenali HIV/AIDS, Cara Penularan dan Pencegahannya

AIDS merupakan kondisi melemahnya sistem imunitas tubuh sehingga tidak bisa menahan infeksi yang masuk. Bagaimana cara penularannya?

Baca Selengkapnya

Mengenal VCT, Konseling HIV/AIDS yang Dilakukan Sukarela

14 Agustus 2022

Mengenal VCT, Konseling HIV/AIDS yang Dilakukan Sukarela

Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan salah satu strategi kesehatan untuk menangani penyebaran HIV/AIDS. Apa saja yang dilakukan?

Baca Selengkapnya

Penderita HIV/AIDS Bertambah Banyak di Kawasan Puncak Sepanjang 2021

30 Desember 2021

Penderita HIV/AIDS Bertambah Banyak di Kawasan Puncak Sepanjang 2021

Yayasan Lembaga Kajian Strategis menyebut ada 304 ODHA baru di wilayah Kabupaten Bogor selama 2021, terbanyak di Kawasan Puncak.

Baca Selengkapnya

HIV/AIDS Bisa Jadi Bom Waktu di Bogor, Yayasan Lekas: Lebih Seram Daripada Covid

27 September 2021

HIV/AIDS Bisa Jadi Bom Waktu di Bogor, Yayasan Lekas: Lebih Seram Daripada Covid

Yang lebih mengkhawatirkan, data Lekas menunjukkan penularan HIV/AIDS sudah menjamah hingga ke pelosok desa.

Baca Selengkapnya

ODHA Sulit Berobat saat Pandemi Covid-19, Coba Solusi Ini

4 Juli 2020

ODHA Sulit Berobat saat Pandemi Covid-19, Coba Solusi Ini

Orang dengan HIV/AIDS alias ODHA kesulitan berobat kesulitan berobat ke rumah sakit saat Pandemi Covis-19. Simak beberapa solusi ini.

Baca Selengkapnya

Tantangan Pasangan ODHA, Dikucilkan hingga Hubungan Seks Terbatas

11 Maret 2020

Tantangan Pasangan ODHA, Dikucilkan hingga Hubungan Seks Terbatas

Pasangan ODHA ini mengaku beratnya tantangan yang harus dihadapi sebagai pengidap HIV/AIDS, termasuk untuk urusan suami istri.

Baca Selengkapnya

Sering Takut, Ini Tips Mencari Jodoh Bagi Pengidap HIV/ AIDS

11 Maret 2020

Sering Takut, Ini Tips Mencari Jodoh Bagi Pengidap HIV/ AIDS

Status orang dengan HIV/AIDS mungkin sering menjadi penghalang bagi individu untuk mencari pasangan. Simak tips mencari jodoh bagi pengidap HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Obat ARV Langka, IAC Minta Pengidap HIV/AIDS Tak Panik

8 Maret 2020

Obat ARV Langka, IAC Minta Pengidap HIV/AIDS Tak Panik

IAC mendorong Kementerian Kesehatan agar segera menyelesaikan permasalahan kelangkaan obat ARV bagi pengidap HIV/AIDS ini.

Baca Selengkapnya