Wanita menggunakan masker. Unsplash.com/Michael Amadeus
TEMPO.CO, Solo - UNS (Universitas Negeri Sebelas Maret) Solo mengeluarkan edaran yang meminta para dosen dan mahasiswa menunda perjalanan ke luar negeri karena merebak wabah COVID-19 atau virus Corona.
Edaran yang diterbitkan pada 29 Februari 2020 itu akan ditinjau ulang pada dua pekan lagi. UGM Yogyakarta juga mengeluarkan edaran serupa dalam waktu yang bersamaan.
"Jika wabah ini mulai surut maka edaran itu bisa dicabut," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho pada Ahad, 1 Maret 2020. Namun, UNS akan mempertahankan edaran itu jika ternyata wabah itu masih terus meluas.
"Jika memang acaranya sangat penting maka harus memperoleh ijin tertulis dari rektor atau pejabat yang ditunjuk."
Jamal juga meminta kepada para dosen UNS yang baru saja bepergian ke luar negeri, terutama negara-negara yang memiliki kasus wabah Corona, untuk membatasi interaksi. Jika terjadi demam, batuk, pilek dan sesak, Jamal meminta mereka segera memeriksakan diri ke Rumah Sakit UNS.
Rektor UNS meminta ruang-ruang strategis segera dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan sabun. Petugas kebersihan pun akan lebih sering membersihkan tempat yang sering dipegang tangan menggunakan disinfektan
Penerbitan surat edaran tersebut sebagai bentuk kewaspadaan UNS terhadap kemungkinan penyebaran virus Corona yang berasal dari Wuhan, Cina itu.
"UNS yang telah dicanangkan sebagai kampus sehat pada November lalu harus merespon kondisi ini," ujar Jamal.
MWA UNS Bentuk Panitia Pemilihan Rektor 2024-2029, Begini Tahapannya
35 hari lalu
MWA UNS Bentuk Panitia Pemilihan Rektor 2024-2029, Begini Tahapannya
Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo telah membentuk Panitia Pemilihan Rektor UNS Periode Tahun 2024-2029 melalui rapat pleno yang digelar Senin, 25 Maret 2024. Panitia beranggotakan 15 orang itu diketuai oleh Mohammad Jamin yang juga merangkap sebagai anggota.