RSUP dr Kariadi Jelaskan Penyebab Pasien Suspek Corona Meninggal

Reporter

Jamal A Nashr

Editor

Amirullah

Rabu, 26 Februari 2020 16:44 WIB

Tim medis mengevakuasi seorang pasien di dalam mobil ambulans menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah virus Corona di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 30 Januari 2020. Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah virus tersebut. ANTARA/Aji Styawan

TEMPO.CO, Semarang - Pihak RSUP dr Kariadi Semarang mengatakan pasien suspek virus corona meninggal karena bronkopneumonia. Pasien tersebut meninggal di ruang isolasi Intensive Care Unit pada Ahad, 23 Februari 2020. Dia menjalani observasi di ruang isolasi sejak masuk rumah sakit pada Rabu, 19 Februari 2020.

Tim medis RSUP dr Kariadi yang menangani pasien, Fathur Nurkholis menjelaskan, laki-laki berusia 37 tahun tersebut mengidap infeksi berat di paru-paru dan saluran pernapasan. “Jadi pasien itu meninggal karena paru-paru mengalamai kerusakan, yang jelas bukan virus corona,” kata dia, Rabu, 26 Februari 2020.

Menurut Fathur, penyebab infeksi paru-paru dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau makhluk hidup lainnya. Seorang pengidap bronkopnuemonia akan mengalami peradangan di saluran pernafasan. Sehingga terjadi gangguan pernapasan tak bisa menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.

Dia mengatakan infeksi ini juga dapat menyebar ke organ lain dengan cepat. Masa inkubasinya juga hanya lima sampai tujuh hari. “Mengalami komplikasi multiorgan. Walaupun penyebab awalnya saluran pernapasan komplikasinya ke seluruh organ,” tuturnya.

Pasien yang meninggal tersebut, menurut Fathur, mengidap bronkopneumonia sangat berat. Alhasil, tingkat kerusakan di paru-parunya juga serius. “Kemungkinan penyebabnya bakteri,” ujar dia. Menurutnya, penyakit tersebut dapat menjangkiti siapa saja, tidak hanya orang yang baru kembali tempat endemik penyakit tertentu.

Advertising
Advertising

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr Kariadi, Agoes Oerip Purwoko membeberkan, sejak kasus ini merebak pihaknya telah merawat 10 pasien dalam pengawasan. Pasien yang masuk kategori dalam pengawasan itu merupakan orang yang memiliki riwayat perjalanan dari negara yang terpapar virus corona dan merasakan gejala medis seperti batuk dan demam.

Saat ini, RSUP dr Kariadi masih merawat satu pasien dalam kategori tersebut di ruang isolasi. “Satu pasien masih dirawat menunggu hasil pemeriksaan,” ujar Agoes. Pemeriksaan dilakukan menggunakan uji laboratorium di Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

58 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

8 Oktober 2023

Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

Presiden Jokowi, mengatakan Indonesia dinilai sebagai satu di antara lima negara di dunia yang berhasil menangani virus corona dan pulihkan ekonomi

Baca Selengkapnya