Ini Dua Survei yang Unggulkan Prabowo dan Anies di Pilpres 2024

Selasa, 25 Februari 2020 07:37 WIB

Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan usai dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara, Jakarta, 16 Oktober 2017. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencuat sebagai kandidat kuat calon presiden pada Pemilihan Umum 2024. Dua nama tersebut terus menempati peringkat teratas dalam sigi yang digelar oleh dua lembaga survei.

1. Survei Indo Barometer

Hasil survei Indo Barometer menempatkan Prabowo sebagai calon presiden terkuat dengan angka 22,5 persen. Posisi Ketua Umum Partai Gerindra itu dibuntuti oleh Anies Baswedan yang meraup 14,3 persen. Adapun di posisi ketiga ada Sandiaga Salahuddin Uno yang pada Pemilu 2019 berpasangan dengan Prabowo sebagai calon wakil presiden.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan Prabowo diprediksi keluar sebagai juara jika Menteri Pertahanan ini berhadapan dengan Gubernur DKI Jakarta.

"Jadi, kalau seandainya Prabowo dan Anies head to head, pemenangnya tetap Prabowo karena mereka memiliki segmen yang sama," ujar Qodari saat memaparkan survei Indo Barometer pada Ahad, 23 Februari 2020.

Survei Indo Barometer dilakukan pada 9-15 Januari 2020 dengan menggunakan metode pengambilan sampel acak berjenjang (multistage random sampling) dengan sampel sebanyak 1.200 responden dari seluruh Indonesia.

Advertising
Advertising

Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih. Tingkat kesalahan (margin of error) survei ini sebesar ± 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

2. Survei Media Survei Indonesia (Median)

Sigi Median menyebutkan Prabowo meraup 18,8 persen suara, disusul Anies Baswedan dengan 15,8 persen. Sandiaga Uno di tempat ketiga dengan 9,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 8,3 persen, dan Ridwan Kamil 5,7 persen.

"Ini adalah elektabilitas tertutup dari 23 tokoh. Jadi kalau pemilu dilakukan saat pengambilan data, maka yang menang Prabowo Subianto, yang kedua Anies Baswedan, kemudian Sandiaga Uno," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, dalam konferensi pers kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 24 Februari 2020.

Kendati menempati posisi teratas, Rico melihat elektabilitas Prabowo dan Anies masih belum setinggi perolehan suara Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin ketika keluar sebagai sebagai jawara Pilpres 2019.

Dari hasil survei lembaganya, kata Rico, tampak bahwa ketika tiga elektabilitas teratas dijumlahkan, total angkanya tak lebih dari 50 persen. "Itu sebenarnya tidak jauh dari perolehan Pak Prabowo - Sandi 2019 lalu," ujarnya.

Survei ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar dari 33 provinsi di Indonesia. Mereka dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling. Survei dilakukan di pekan pertama hingga kedua Februari. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

8 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

11 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

11 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

12 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

12 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

14 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

15 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

1 hari lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

1 hari lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

1 hari lalu

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

Bagaimana pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN di tengah bergulirnya isu penambahan kementerian di kabinet Prabowo?

Baca Selengkapnya