LBH Semarang Sebut Slogan Jateng Toleran Tak Sesuai Kenyataan

Senin, 24 Februari 2020 04:12 WIB

Umat Nasrani memperagakan drama penyaliban Yesus di pelataran Gereja Santa Theresia Semarang, Jawa Tengah, 30 Maret 2018. Drama yang mengisahkan tentang kesengsaraan Yesus tersebut untuk memperingati wafatnya Isa Almasih. ANTARA FOTO/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Semarang - Lembaga Bantuan Hukum Semarang menyebut narasi Jawa Tengah sebagai provinsi yang toleran tidak tepat. "Narasi Jateng gayeng, toleran, itu tidak diikuti dengan pengambilan kebijakan untuk menyelesaikan kasus-kasus tersebut," kata Direktur LBH Semarang Zainal Arifin, Sabtu, 22 Febuari 2020.

Arifin mencatat ada tiga kasus penolakan rumah ibadah di awal tahun 2020 ini. Menurut dia, pola penolakan yang terjadi adalah kelompok intoleran menekan pemerintah daerah untuk mencabut izin mendirikan bangunan yang telah diterbitkan.

Zainal menganggap praktik itu merupakan pola klasik dalam kasus penolakan pendirian rumah ibadah.

Ketiga kasus penolakan pendirian rumah ibadah yang dicatat LBH Semarang yaitu Gereja Injil di Tanah Jawa Dermolo, Kabupaten Jepara, Jamaah Ahmadiyah Kabupaten Banjarnegara, dan Gereja Baptis Indonesia Tlogosari, Kota Semarang.

Menurut Zainal, untuk kasus di GBI Tlogosari, penolak menganggap IMB yang telah dikantongi gereja telah kadaluarsa. Pasalnya, IMB tersebut diterbitkan sejak 1998. Sejak IMB diterbitkan hingga kini gereja belum bisa didirikan. Warga penolak justru kini meminta Wali Kota Semarang untuk membatalkan IMB tersebut.

Advertising
Advertising

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Jateng Taslim Sahlan mengakui terjadi kasus penolakan pendirian rumah ibadah di Jateng. Namun, ia menampik kasus tersebut tak terselesaikan. "Kalau bicara dalam konteks Jawa Tengah tidak benar. Tapi kalau bicara kasus memang ada," ujar dia.

Taslim mengaku, anggotanya di 35 kota dan kabupaten produktif mengeluarkan rekomendasi pendirian rumah ibadah. "Meliputi masjid, gereja, wihara, dan lain-lain. Bahwa ada kasus di kabupaten atau kota tertentu memang tidak bisa dipungkiri," kata Taslim.

Berita terkait

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

2 hari lalu

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.

Baca Selengkapnya

Kecam Penyerangan Mahasiswa Katolik Unpam, SEJUK Minta Peraturan Bersama 2 Menteri Dihapus

6 hari lalu

Kecam Penyerangan Mahasiswa Katolik Unpam, SEJUK Minta Peraturan Bersama 2 Menteri Dihapus

Setelah kasus penyerangan mahasiswa Katolik Unpam, persekusi terhadap umat beragama minoritas kembali terjadi di Gresik pada Rabu malam.

Baca Selengkapnya

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

8 hari lalu

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie meminta seluruh ketua RT dan RW menjalin komunikasi yang lebih baik dengan warganya

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

8 hari lalu

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

Yoyok Sukawi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang ke Partai Demokrat di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

10 hari lalu

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

Warga Tangsel mengklaim pembubaran terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) tidak terkait dengan ibadah doa rosario yang sedang berlangsung

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

10 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

14 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

15 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

28 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Wali Kota Banjarbaru Serahkan Hibah untuk Rumah Ibadah di Landasan Ulin

48 hari lalu

Wali Kota Banjarbaru Serahkan Hibah untuk Rumah Ibadah di Landasan Ulin

Wali Kota Banjarbaru, H. M. Aditya Mufti Ariffin, menjalankan rangkaian Safari Ramadhan dengan menyampaikan hibah untuk Rumah Ibadah

Baca Selengkapnya