Komnas Perempuan: PSK yang Digerebek di Padang Korban Eksploitasi

Reporter

Andita Rahma

Kamis, 13 Februari 2020 21:00 WIB

(ki-ka) Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin, Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni, Komisioner Komnas Perempuan Magdalena Sitorus dan Perwakilan Forum Pengada Layanan Veni Siregar saat konferensi pers di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta, Senin, 25 November 2019. Konferensi pers menyampaikan peluncuran kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta-Komisi Nasional Perempuan atau Komnas Perempuan menyayangkan bahwa hingga kini isu kekerasan terhadap perempuan mudah dipolitisasi untuk kepentingan menunjukkan kejantanan moralitas seseorang dengan menjadikannya sebagai objek seksualitas.

Pernyataan tersebut diutarakan Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin terkait NN, pekerja seks komersial (PSK), yang digerebek oleh Politikus Gerindra Andre Rosiade di Padang, Sumatera Barat, akhir Januari lalu.

"Di mana seksualitas perempuan digunakan untuk menjatuhkan atau meninggikan citra seseorang dalam standar laki-laki," kata Mariana melalui keterangan tertulis, Kamis, 13 Februari 2020.

Mariana juga menyayangkan NN atau perempuan lain dalam prostitusi kerap disalahkan atau dihakimi sebagai penyebab terjadinya kekerasan seksual yang mengatasnamakan moralitas.

Padahal, menurut Mariana, NN merupakan perempuan yang dilacurkan. "Kondisi ini didasarkan karena NN tak mampu secara ekonomi dan dijanjikan kondisi yang lebih baik," ucap dia.

Sehingga Komnas Perempuan memandang bahwa kasus NN semata tindakan kriminalisasi perempuan dan menjadikannya korban eksploitasi seksual. "Pola atau modus penggeberekan dalam prostitusi harus segera dihentikan," kata Mariana.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

20 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pratama Arhan Jadi Penentu Kemenangan, Azizah Salsha Beri Pelukan Hangat

9 hari lalu

Pratama Arhan Jadi Penentu Kemenangan, Azizah Salsha Beri Pelukan Hangat

Pratama Arhan mendatangi tempat duduk istrinya, Azizah Salsha setelah menjadi penentu kemenangan Indonesia melawan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

10 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

15 hari lalu

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Kubu Prabowo Vs Anies Baswedan di Pilgub Sumbar, Mahyeldi dan Andre Rosiade Berhadapan?

44 hari lalu

Tanding Ulang Kubu Prabowo Vs Anies Baswedan di Pilgub Sumbar, Mahyeldi dan Andre Rosiade Berhadapan?

Pilgub Sumbar akankah membuat tanding ulang kubu Prabowo Vs Anies Baswedan, saat Mahyeldi berhadapan dengan Andre Rosiade?

Baca Selengkapnya

Beredar Video Seorang Suami Diduga Sekap Istri di Kandang Sapi, Komnas Perempuan Bilang Begini

45 hari lalu

Beredar Video Seorang Suami Diduga Sekap Istri di Kandang Sapi, Komnas Perempuan Bilang Begini

Beredar video yang memperlihatkan seorang istri diduga disekap di kandang sapi oleh suaminya di Jember, Jawa Timur. Komnas Perempuan buka suara.

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Tidak Mendapat Perlindungan dan Komunikasi dari Kampus

58 hari lalu

Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Tidak Mendapat Perlindungan dan Komunikasi dari Kampus

Amanda Manthovani, pengacara 2 korban kekerasan seksual diduga oleh Rektor Universitas Pancasila nonaktif mengaku tak ada perlindungan dari kampus.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Minta Polisi Patuhi UU TPKS Saat Usut Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila

3 Maret 2024

Komnas Perempuan Minta Polisi Patuhi UU TPKS Saat Usut Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Komnas Perempuan mendorong polisi mematuhi UU TPKS dalam mengusut perkara dugaan kekerasan seksual oleh Rektor Universitas Pancasila.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kekerasan Seksual di Universitas Pancasila , Komnas Perempuan Minta Rektor Tak Laporkan Balik Korban

3 Maret 2024

Dugaan Kekerasan Seksual di Universitas Pancasila , Komnas Perempuan Minta Rektor Tak Laporkan Balik Korban

Komnas Perempuan meminta Rektor Universitas Pancasila tidak melaporkan balik korban dugaan kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seksual Diduga oleh Rektor Universitas Pancasila, Komnas Perempuan Dorong Polisi Gunakan UU TPKS

27 Februari 2024

Kasus Pelecehan Seksual Diduga oleh Rektor Universitas Pancasila, Komnas Perempuan Dorong Polisi Gunakan UU TPKS

"Komnas Perempuan mengapresiasi keberanian perempuan pelapor/korban untuk bersuara."

Baca Selengkapnya