Kondisi Kesehatan WNI di Natuna Sehat, Tapi Alami Gatal-gatal

Reporter

Antara

Selasa, 11 Februari 2020 10:29 WIB

Tentara mengajak para WNI yang dikarantina untuk berolahraga pagi di Lanud Raden Sadjad, Natuna dalam foto yang diunggah pada Senin, 3 Februari 2020. Lokasi karantina ini diprotes warga karena jaraknya dekat dengan pemukiman warga. Twitter/@Kemenkes

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyatakan seluruh WNI dari Cina yang saat ini menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau dalam kondisi sehat. Namun ada beberapa WNI di Natuna yang mengalami gatal-gatal karena air kotor di tempat observasi kesehatan.

"Untuk teman-teman kita di Natuna, Alhamdulillah secara keseluruhan kondisinya baik, bahkan hari Minggu kemarin ada semifinal futsal di antara mereka, dan kegiatan kerohanian dan lain-lain," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto di kantornya, Senin, 10 Februari 2020.

Sejak hari pertama observasi, menurut Yurianto, tak ada satu pun WNI yang mengalami gangguan kesehatan seperti sesak napas, gangguan saluran pernapasan, batuk, atau flu berat sebagaimana indikasi virus Corona. Keluhan kesehatan yang muncul hanyalah gatal-gatal yang diakibatkan oleh air yang digunakan untuk mandi tidak bersih.

"Itu kan hangar sebenarnya rumahnya pesawat, air di tangki untuk cuci pesawat dipakai untuk kita mandi," kata Yurianto.

Yurianto mengatakan sejak awal tim mengecek air tanah yang tersimpan dalam tangki air dan menyatakan cukup bersih. Namun dikarenakan pemakaian dalam jumlah besar, kotoran yang ada di bawah tangki ikut naik sehingga menyebabkan air kotor.

Advertising
Advertising

Untuk menangani hal tersebut, kata Yurianto, tim kesehatan telah mengganti tempat penampungan air dengan yang baru agar lebih bersih.

Yurianto juga menyebut beberapa mahasiswa sudah memasuki masa perkuliahan di Wuhan dan sebagian besar mengakses materi secara daring melalui internet. Namun ada kekhawatiran beberapa mahasiswa kedokteran yang akan tertinggal mata kuliah praktik karena Kota Wuhan diperkirakan masih diisolasi selama beberapa waktu ke depan.

Saat ini, Yurianto mengatakan pemerintah juga tengah berkoordinasi terkait kepulangan para WNI kepada orang tuanya masing-masing. Rencananya, para WNI tersebut akan diantar ke Jakarta agar mendapatkan akses transportasi yang lebih luas ketimbang akses di Natuna.

Berita terkait

KPU Natuna Perbolehkan Penggunaan Gambar Prabowo di APK, Ini Alasannya

21 jam lalu

KPU Natuna Perbolehkan Penggunaan Gambar Prabowo di APK, Ini Alasannya

Penggunaan gambar Prabowo di alat peraga kampanye pilkada diperbolehkan apabila kehadirannya sebagai petugas partai.

Baca Selengkapnya

KPU Natuna hanya Sekali Menggelar Debat Pilkada

5 hari lalu

KPU Natuna hanya Sekali Menggelar Debat Pilkada

KPU Natuna hanya menggelar debat pasangan calon bupati dan wakil bupati setempat satu kali.

Baca Selengkapnya

Peresmian PNM Mekaar di Natuna Bentuk Pemberdayaan Perempuan di Wilayah 3T

38 hari lalu

Peresmian PNM Mekaar di Natuna Bentuk Pemberdayaan Perempuan di Wilayah 3T

PNM hadir di Natuna melalui pembukaan unit Mekaar Bunguran Timur. Mendorong pemberdayaan perempuan dan pengembangan ekonomi lokal di wilayah 3T dengan solusi keuangan dan pendampingan usaha.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Nelayan Natuna: Saat Tidak Tangkap Ikan, Mereka Sediakan Jasa Wisata ke Pulau Senoa

2 September 2024

Cerita dari Nelayan Natuna: Saat Tidak Tangkap Ikan, Mereka Sediakan Jasa Wisata ke Pulau Senoa

Ramli juga mengantarkan wisatawan yang hendak ke Pulau Senoa, Natuna, ketika sedang tidak mencari ikan.

Baca Selengkapnya

Cerita Nelayan Natuna: Melaut Enak dan Aman Zaman Susi Pudjiastuti

31 Agustus 2024

Cerita Nelayan Natuna: Melaut Enak dan Aman Zaman Susi Pudjiastuti

Nelayan Natuna mengatakan hasil tangkapan saat Susi Pudjiastuti jadi menteri lebih banyak daripada saat ini.

Baca Selengkapnya

Rumah Detensi Ranai di Natuna Kosong 2 Tahun karena Tak Ada Nelayan Asing yang Ditangkap

31 Agustus 2024

Rumah Detensi Ranai di Natuna Kosong 2 Tahun karena Tak Ada Nelayan Asing yang Ditangkap

Penangkapan nelayan asing yang mencari ikan biasanya dilakukan oleh TNI Angkatan Laut dan Bakamla. Rumah Detensi Imigrasi Ranai sudah lama kosong.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Ranai Kerja Sama dengan Intelijen Berbagai Instansi untuk Awasi WNA di Natuna

30 Agustus 2024

Imigrasi Ranai Kerja Sama dengan Intelijen Berbagai Instansi untuk Awasi WNA di Natuna

Saat ini Imigrasi Ranai mencatat ada lima WNA yang berada di Natuna, satu di antaranya merupakan tenaga kerja asing.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Ranai Terbitkan 1.070 Paspor Periode Januari-Agustus 2024 untuk Masyarakat di Natuna

29 Agustus 2024

Imigrasi Ranai Terbitkan 1.070 Paspor Periode Januari-Agustus 2024 untuk Masyarakat di Natuna

Jumlah penerbitan paspor oleh Imigrasi Ranai sudah 91 persen.

Baca Selengkapnya

Petugas Imigrasi Ranai Periksa Kapal Pengangkut Ikan Asal Hong Kong di Natuna

29 Agustus 2024

Petugas Imigrasi Ranai Periksa Kapal Pengangkut Ikan Asal Hong Kong di Natuna

Petugas dari Kantor Imigrasi Kelas II Ranai memeriksa paspor Anak Buah Kapal (ABK) dari kapal pengangkut ikan asal Hong Kong di perairan Natuna.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asal Vietnam Mencuri Ikan di Perairan Natuna

22 Agustus 2024

KKP Tangkap Kapal Asal Vietnam Mencuri Ikan di Perairan Natuna

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP menangkap kapal asal Vietnam yang mencuri ikan di perairan Natuna.

Baca Selengkapnya