Cerita Mahasiswa Indonesia Tinggalkan Cina Karena Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Minggu, 9 Februari 2020 16:52 WIB

Warga membubuhkan tanda tangan di atas spanduk dalam aksi solidaritas kemanusiaan untuk warga Wuhan saat Car Free Day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 9 Februari 2020. Aksi bertajuk PrayforWuhan dan WuhanCiayou ini digelar untuk memberikan semangat kepada warga Wuhan, Cina, yang saat ini sedang terisolasi akibat penyebaran virus Corona.TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiwsi Jiangsu Agri-animal Husbandry Vocational Collage, Isma Nur Fadilah, menceritakan momen saat terjebak di asrama tempat ia tinggal di Nanjing, Cina. Isolasi pemerintah Cina terkait merebaknya Virus Corona menjadi penyebabnya. Padahal, lokasi asrama Isma dan teman-teman asal Indonesia lain, berada 100 kilometeran dari Wuhan, pusat awal merebaknya virus mematikan itu.

Seperti dikutip dari Majalah Tempo "Bersepeda Menuju Kota Mati" edisi Senin, 10 Februari 2020, Isma menceritakan kekhawatiran dia terpapar, hingga akhirnya memutuskan pulang ke Indonesia dengan biaya sendiri. Saat itu, ia menyebut situasi di Nanjing mencekam.

Seluruh warga memakai masker, toko-toko tutup, transportasi umum pun berhenti beroperasi. Jika ada penghuni asrama yang sakit, pemeriksaan langsung dilakukan untuk memastikan kondisinya. "Peraturan asrama diperketat. Kami tak boleh keluar," kata Isma kepada Majalah Tempo.

Setelah meminta izin dari pihak kampus, Isma akhirnya mendapat tiket pulang. Namun perjalanan pulang mahasiwsi asal Lumajang, Jawa Timur itu tidak mudah. Ia menceritakan berbagai rintanganan yang harus ia temui. Masalah pertama muncul saat tiket pertama yang dibeli Isma pada 28 Januari harus dibatalkan.

Pasalnya, penerbangan harus transit di Bandara Changi, Singapura. Namun, belakangan, bandara ini menolak seluruh penumpang yang berasal dari Cina. Tiket pun dibatalkan. Isma akhirnya menemukan tiket pulang pada 5 Februari, yang transit di Bangkok.

Advertising
Advertising

Isma dan beberapa temannya beruntung masih mendapat taksi yang mau mengantar mereka ke Bandara Nanjing. Sesampainya di sana, mereka menjalani pemeriksaan suhu badan. Suasana tegang menyelimuti mereka.

Hingga akhirnya mereka berhasil tiba di Indonesia, setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Di sana, mereka kembali dicek kondisi kesehatan dan suhu tubuhnya. "Lega rasanya bisa meninggalkan Cina," kata Isma.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

6 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

7 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

8 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya