KPK Sulit Cari Harun Masiku, Firli: Kayak Cari Jarum dalam Sekam

Senin, 27 Januari 2020 17:02 WIB

Harun Masiku. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan tidak mudah mencari Harun Masiku, caleg PDIP yang menjadi tersangka kasus suap komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan.

Firli mengatakan pencarian itu ibarat mencari jarum dalam jerami. "Nyari orang itu enggak gampang memang ya, itu sama dengan cari jarum dalam sekam, oke," kata Firli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020.

Firli mengatakan lembaganya sudah mencari sejumlah tempat yang berpotensi menjadi tempat persembunyian Harun, di antaranya Sulawesi dan Sumatera Selatan. Harun diketahui memiliki rumah di Gowa, Sulawesi Selatan yang ditinggali istrinya.

Adapun Sumatera Selatan, tepatnya Sumatera Selatan I, merupakan daerah pemilihan Harun saat maju di pemilihan legislatif 2019.

"Kami sudah cari, semua wilayah yang ada indikasi ada tempat persembunyiannya, apakah di Sulawesi, apakah di Sumatera Selatan, sudah kami lakukan semua. tapi belum ada, belum ditangkap," kata mantan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan ini.

Advertising
Advertising

Firli pun tak bisa memastikan berapa lama lagi pencarian itu hingga berhasil. Namun dia mengaku yakin Harun akan tertangkap. "Pasti akan ketangkap," ujar dia.

Harun Masiku menjadi tersangka kasus dugaan suap komisioner KPU Wahyu Setiawan. Suap itu diduga terkait dengan proses penggantian antarwaktu (PAW) anggota DPR menggantikan caleg partai banteng yang meninggal dunia, Nazarudin Kiemas.

Ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis, 9 Januari lalu, KPK belum juga menangkap Harun. Keberadaan Harun sempat menjadi polemik lantaran Imigrasi menyatakan dia ke luar negeri pada 6 Januari 2020.

Imigrasi akhirnya mengakui Harun berada di Indonesia setelah Tempo menurunkan sejumlah laporan bukti kembalinya Harun ke Tanah Air pada 7 Januari 2020. Istri Harun pun mengatakan, pada 7 Januari suaminya sempat memberi kabar sudah berada di Indonesia. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, yang membawahi Imigrasi, berkukuh terjadi eror sistem sehingga mereka terlambat menginformasikan kembalinya Harun.

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

1 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

3 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya