TEMPO Interaktif, Balikpapan:Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP) siang ini masih mengaudit Fahler, tersangka korupsi Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Kalimantan Timur.Pemeriksaan telah berlangsung sejak pagi hari oleh tim audit BPKP atas proses pengadaan alat-alat kesehatan senilai seluruhnya Rp 15,8 miliar. "Dia (tersangka) lagi diperiksa BPKP di ruang Wadir Pelayanan. Biasanya sampai sore," ungkap seorang staf Rumah Sakit Balikpapan.Dalam ruangan berlapis kaca tersebut terlihat empat orang duduk serius memeriksa berkas serta bertanya-jawab. Tidak ada sedikit pun suara yang keluar dari ruangan itu.Sementara itu, Kejaksaan Negeri Balikpapan masih terus menunggu hasil audit BPKP atas dugaan korupsi dalam proses pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit. Terdapat tiga kasus yang memasuki proses penyidikan, yakni pengadaan haemodialisa (Rp 660 juta), magnetic imaging (MRI) Rp 13,7 miliar dan mikroskop mata (Rp 1,570 miliar).Dalam kasus haemodialisa, Kejaksaan Negeri Balikpapan telah menetapkan status tersangka kepada Fahler selaku Kuasa Pengguna Anggaran Rumah Sakit Balikpapan. Sedangkan dua kasus sisanya, jaksa masih menunggu nilai kerugian negara hasil audit BPKP.Jaksa menduga tersangka melakukan tindak pidana korupsi dengan melakukan penunjukan langsung pengadaan alat kesehatan ini.Terhitung sudah hampir 10 bulan Kejaksaan Negeri Balikpapan menangani kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo.SG Wibisono