3 Komisi DPR Akan Bentuk Panja Jiwasraya, Mengapa Bukan Pansus?

Senin, 20 Januari 2020 12:18 WIB

Kantor Pusat Asuransi Jiwasraya. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah komisi di Dewan Perwakilan Rakyat berencana membentuk panitia kerja atau panja soal kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Selain Komisi VI yang bermitra dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan-perusahaan pelat merah, Komisi Keuangan dan Komisi Hukum berencana membentuk panja.

"Komisi enam berkaitan dengan BUMN, Komisi tiga berkaitan dengan soal penegakan hukum," kata Wakil Ketua Komisi Hukum DPR Desmond J. Mahesa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020.

Desmond mengatakan Komisi Hukum akan melakukan pengawasan terhadap Kejaksaan Agung dalam aspek penegakan hukum kasus Jiwasraya. Menurut dia, panja kemungkinan dibentuk jika Komisi Hukum tak puas dengan jawaban Jaksa Agung S.T. Burhanuddin dalam rapat kerja hari ini.

Namun saat ditanya mengapa DPR tak sekalian membentuk panitia khusus (pansus), Desmond menjawab hal itu merupakan keputusan para pimpinan partai politik. Sebagai Sekretaris Fraksi Gerindra di DPR, Desmond mengatakan dia sebenarnya sepakat pembentukan pansus jika partai-partai lain juga setuju.

"Inilah yang jadi soal, pertanyaan adalah, tanyakan kepada pimpinan partai. Kalau saya sebagai pimpinan Gerindra, kalau memang partai-partai lain sepakat untuk bikin pansus, ya pertanyaan kalian, memang ini harusnya jadi pansus," ujar Desmond.

Advertising
Advertising

Meski begitu, Desmond enggan berkomentar apakah ada desakan dari pemerintah untuk tidak membentuk pansus. "Kalau itu saya tidak terlalu paham. Kita lihat saja perkembangannya," kata dia.

Anggota Komisi III Arsul Sani sebelumnya mengatakan partai koalisi pemerintah plus Gerindra sepakat untuk tidak membentuk pansus Jiwasraya. Arsul mengatakan kesepakatan itu merupakan inisiatif koalisi setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir pada Selasa pekan lalu, 14 Januari 2020. "Partai-partai koalisi pemerintah termasuk Gerindra di dalamnya bicara antarkami, bahwa karena ini pemerintah punya rencana menyelesaikan, maka kami tidak bikin pansus dulu lah," kata Arsul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Januari 2020.

Berita terkait

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

6 jam lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

7 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

7 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

7 jam lalu

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membenarkan Koalisi Indonesia Maju mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

11 jam lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

14 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

15 jam lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

19 jam lalu

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

1 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

Langkah politik dr. Susanti Dewayani SpA semakin terlihat mantap dengan pendaftarannya ke DPC Partai Gerindra

Baca Selengkapnya

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

1 hari lalu

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?

Baca Selengkapnya