Gus Mus: Yel-yel Islam Yes Kafir No, Merendahkan Keberagaman

Selasa, 14 Januari 2020 11:31 WIB

Penyair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang, Jateng, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) membacakan doa penutup saat acara 'Doa untuk Palestina' di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 24 Agustus 2017. Acara ini diisi dengan pembacaan puisi-puisi Palestina oleh sejumlah penyair dan tokoh masyarakat. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin (Taman Pelajar Islam), Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus menyatakan keresahannya terhadap sikap anti-keberagaman yang terjadi di Yogyakarta berupa yel-yel “Islam yes, kafir no” yang diajarkan seorang pembina Pramuka. "Pembina Pramuka kok ajarkan Islam yes, kafir no. Ini wong mendem (orang mabuk). Nyekoinya gimana (memberikan minumannya gimana)," kata Gus Mus dalam dialog kebangsaan bertajuk Merawat Persatuan Menghargai Keberagaman di Auditorium Prof. K.H. Abdulkahar Mudzakir di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Selasa, 14 Januari 2020.

Gus Mus menyebutkan sikap pembina pramuka yang merendahkan keberagaman itu menyakitkan dan menyalahi Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin atau rahmat bagi semesta. Dia prihatin dengan sikap pembina pramuka itu yang justru orang yang beragama.

Di Yogyakarta, seorang pembina Pramuka dari Gunungkidul mengajarkan tepuk dengan kata Islam yes, kafir no di akhir tepuk saat memberikan pelatihan di sebuah SD Timuran, Prawirotaman Kota Yogyakarta pada Jumat, 10 Januari 2020.

Pembina itu meminta maaf setelah salah satu wali murid memprotes. Saat itu, ia melihat praktik Pramuka dengan peserta murid di atas kelas anaknya. Ada pembina putri masuk dan mengajak anak-anak tepuk tangan bernada rasisme. Di akhir tepuk tangan, pembina Pramuka tersebut mengajarkan yel-yel, “Islam yes, kafir no”. Video tentang yel-yel rasis tersebut beredar di sejumlah grup WhatsApp dan media sosial.

Menurut Gus Mus, orang yang beragama seharusnya memahami bahwa Islam adalah agama yang menghargai keberagaman atau perbedaan. Dia mengkritik orang-orang yang mengaku beragama tapi tidak menghargai keberagaman. "Sebelum muncul fatwa seperti itu, ngaji dahulu," kata dia.

Advertising
Advertising

Gus Mus juga resah dengan orang-orang yang mempersoalkan hal-hal sepele dalam praktek beragama. Dia mencontohkan munculnya orang-orang mengaku beragama yang mempermasalahkan penulisan insyaallah. Dia bercerita pengalamannya ketika salat. Ada orang yang mempersoalkan posisinya berdiri saat salat.

Kepada peserta dialog kebangsaan, Gus Mus memperagakannya dengan cara berdiri saat seseorang tersebut menceramahinya. Selain itu, ada orang yang mengingatkan jilbab anaknya sebagai jilbab yang kurang memenuhi syariat Islam.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyesalkan ajaran pembina Pramuka itu. Dia menyebut pembina Pramuka itu tidak pada tempatnya mengajarkan anti-keberagaman. "Itu tidak betul. Bukan tempatnya mengatakan seperti itu. Di Indonesia tidak ada kafir. Saya sangat menyesalkan itu terjadi," kata Sultan.

Sultan tidak secara tegas menjelaskan mengenai tindak lanjut setelah peristiwa itu. "Nanti dilihat. Saya baru dengar," kata dia.

Berita terkait

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

13 hari lalu

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

9 Februari 2024

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

Budayawan Goenawan Mohamad bilang ia tak jadi golput, apa alasannya? "Tanah Air sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur," katanya.

Baca Selengkapnya

Gus Mus Sebut Urusan NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

29 Januari 2024

Gus Mus Sebut Urusan NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus menegaskan bahwa tugas NU adalah memperbaiki kerja dan berupaya memenangkan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Cegah Keterbelahan Umat Beragama

19 Januari 2024

Bamsoet Ajak Cegah Keterbelahan Umat Beragama

Bambang Soesatyo menuturkan segenap komponen bangsa, termasuk seluruh umat beragama, memiliki tanggungjawab yang sama untuk menumbuhkembangkan menjaga soliditas kebangsaan.

Baca Selengkapnya

5 Karakteristik Generasi Z yang Perlu Diketahui

2 Januari 2024

5 Karakteristik Generasi Z yang Perlu Diketahui

Generasi Z lahir di tengah kemajuan teknologi yang mempengaruhi sifat dan tumbuh kembang mereka.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Klaim Depok Rumah Keragaman Budaya dan Agama

26 Desember 2023

Wali Kota Klaim Depok Rumah Keragaman Budaya dan Agama

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan kotanya adalah rumah keragaman budaya dan agama

Baca Selengkapnya

Keberagaman adalah Kekuatan Indonesia

11 Desember 2023

Keberagaman adalah Kekuatan Indonesia

Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya

Baca Selengkapnya

Terowongan Istiqlal-Katedral Tak Kunjung Dibuka, Pengurus: Masih Ada Proyek Belum Selesai

23 November 2023

Terowongan Istiqlal-Katedral Tak Kunjung Dibuka, Pengurus: Masih Ada Proyek Belum Selesai

Terowongan Istiqlal-Katedral atau terowongan silaturahmi hingga kini belum dibuka untuk publik meski sudah selesai pembangunannya sejak 2021

Baca Selengkapnya

Profil Gus Mus yang Didatangi Tokoh Aliansi MPR yang Curhat Ancaman Pemilu 2024 Tidak Jurdil

14 November 2023

Profil Gus Mus yang Didatangi Tokoh Aliansi MPR yang Curhat Ancaman Pemilu 2024 Tidak Jurdil

Pada Ahad siang, 12 November 2023 lalu, sejumlah tokoh dalam Majelis Permusyawaratan Rembang mengunjungi rumah KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Ungkap Pertemuannya dengan Gus Mus

14 November 2023

Mahfud MD Ungkap Pertemuannya dengan Gus Mus

Cawapres Mahfud MD sowan ke kediaman Gus Mus. Sebelumnya Ganjar juga sowan ke Gus Mus. Mahfud ungkap hasil pertemuannya.

Baca Selengkapnya