Isu Cina Diprediksi Masih Seksi untuk Pemilu Hingga 10 Tahun

Minggu, 12 Januari 2020 21:25 WIB

Moderator Ahmad Khoirul Umam, Sosiolog Universitas Indonesia Tamrin Amat Tomagota, Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodharwani, dan Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, saat acara rilis temuan survei LSI terkait modal dan tantangan kebebasan sipil, intoleransi, dan demokrasi, di pemerintahan Jokowi periode kedua, di Kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Ahad, 3 November 2019. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta-Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan memprediksi sentimen Cina bakal dipakai oleh para politikus dalam pemilihan umum untuk 10 tahun ke depan. Alasannya, berdasarkan survei LSI pada Juli 2019, sebanyak 39 persen publik Indonesia masih menganggap Cina negara yang paling berpengaruh di Asia hingga satu dasawarsa mendatang.

Djayadi menjelaskan, sentimen Cina berpotensi dipakai politikus jika pemilunya hanya diikuti oleh dua pasang calon seperti pemilihan presiden 2014 dan 2019. Selain itu, ada polarisasi dan politik identitas yang kental di masyarakat.

"Intinya Cina itu 10 tahun ke depan masih berpengaruh, menarik, dan seksi. Maka isu yang terkait asing dan aseng bisa dipakai oleh pemain politik di tingkat daerah dan nasional," katanya di Erian Hotel, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Ahad, 12 Januari 2020.

Survei LSI dilakukan pada 10-15 Juli 2019 bekerja sama dengan Asian-Barometer, jaringan riset opini publik di negara-negara Asia. Survei melibatkan 1.540 responden dengan margin of error lebih kurang 2,5 persen.

Dalam survei yang sama disebutkan sebanyak 66 persen responden menganggap Cina berpengaruh besar di Indonesia. "Hanya 21 persen yang menganggap Cina tidak atau sedikit pengaruhnya," ucap dia.

Dari jumlah tersebut, yang menilai Cina berpengaruh baik terhadap Indonesia mencapai 40 persen, sedikit lebih banyak dari yang menilai Cina berpengaruh buruk, yakni 36 persen.

Menariknya, kata Djayadi, persepsi publik terhadap Cina ini dipengaruhi oleh pilihan politik. Ia mencontohkan responden yang mendukung pasangan calon presiden 2019 Jokowi-Ma'ruf Amin 49 persennya menganggap Cina berpengaruh baik untuk Indonesia. Sedangkan yang merasa Ciba berpengaruh buruk 24 persen.

Sementara yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 58 persen menilai Cina berpengaruh buruk bagi Indonesia. Sedangkan yang menganggap Cina berpengaruh baik sekitar 26 persen. "Ada faktor pilihan politik yang mempengaruhi orang dalam mempersepsikan apakah negara asing itu berpengaruh atau tidak," kata Djayadi.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

2 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

5 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

20 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

22 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

23 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya