Megawati Minta Kader PDIP Tak Sibuk Obok-obok Emosi Masyarakat
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Syailendra Persada
Sabtu, 11 Januari 2020 07:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta kadernya untuk tidak menjadi politikus yang pragmatis dan populis. Dia mengatakan bahwa kemenangan elektoral merupakan kerja politik yang konkret bagi rakyat, bangsa, dan negara.
"Jangan berpolitik dengan cara pragmatis dengan menjadi politisi populis. Yang sibuk obok-obok emosi warga, tapi tak ada keputusan politik nyata bagi rakyat itu sendiri," kata Megawati dalam pidato pembukaan Rakernas I PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Januari 2020.
Megawati juga mewanti-wanti para kadernya untuk tidak berwacana. Mereka harus merumuskan politik legislasi dan anggaran sesuai apa yang menjadi prioritas perjuangan partai.
Dalam Rakernas I tahun ini, PDIP menyerukan pentingnya industri nasional berbasis riset dan inovasi untuk mewujudkan Indonesia yang berdikari. "Hentikan berwacana politik. Rumuskan politik legislasi, politik anggaran," kata Megawati. "Semua harus dipastikan untuk pemenuhan kesejahteraan rakyat."
Presiden Kelima Republik Indonesia ini pun meminta para kader banteng untuk disiplin dalam lima hal. Yaitu disiplin ideologi, teori dan pemikiran, organisasi, tindakan, dan gerakan.
Selain itu, Megawati mengingatkan ihwal tiga pilar partai, yaitu pembangunan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat, seperti yang digagas ayahnya, Soekarno.
"Di dalam masyarakat yang demikian itu, anak-anak kita tak lagi menderita. Bisa? Bisa. Di dalam masyarakat yang demikian itu, kita tak lagi basah saat hujan turun seperti sekarang, dan tak lagi kepanasan. Apakah bisa? Sangat bisa," kata Megawati.