Anak Buah Anies Sombongkan Besaran Sumbangan untuk Korban Banjir

Sabtu, 4 Januari 2020 21:00 WIB

(Dari kiri) Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI Jakarta, Dudi Gardesi Asikin; Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Harry Tirto Djatmiko; Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah; psikolog Muhammad Iqbal; pakar hidrodinamika ITB yang juga anggota TGUPP DKI Jakarta Muslim Muin; dan Direktur Program ACT Wahyu Novyan dalam diskusi bertajuk "Banjir Bukan Takdir?" di kawasan Bidara Cina, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Sabtu, 4 Januari 2020. TEMPO/Putri.

TEMPO.CO, Jakarta-Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Muslim Muin, mengaku tak masalah dianggap sombong lantaran menyebutkan besaran sumbangan Rp 1 juta yang dia berikan untuk korban banjir di kawasan Bidara Cina, Kampung Melayu, Jakarta Timur pada hari ini, Sabtu, 4 Januari 2020.

Kehadiran Muslim di kawasan tersebut sekaligus menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Banjir Bukan Takdir? yang diselenggarakan di Sasana Krida Karang Taruna Bidara Cina. Diskusi ini merupakan siaran saban pekan di radio MNC Trijaya. "Ria (sombong) enggak apa-apa dicap ria, saya sombong memang saya kaya kok," kata Muslim menanggapi pertanyaan pembawa acara Margi Syarief.

Dalam diskusi itu hadir pula Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Arwani Thomafi, Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Bambang Surya Putra, Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Harry Tirto Djatmiko.

Kemudian psikolog Muhammad Iqbal, Direktur Program Aksi Cepat Tanggap Wahyu Novyan, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Jaya Sayid Iskandarsyah, dan Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Dudi Gardesi Asikin.

Awalnya, Muslim mempersoalkan mengapa para pihak tak merasa bersalah dan malah saling menyalahkan soal banjir yang melanda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI ini mengaku tak ingin menyalahkan Anies Baswedan atau Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun dia mempermasalahkan mengapa narasumber yang hadir di diskusi itu tak meminta maaf.

"Saya enggak ingin inilah, ini salahnya Pak Anies, Pak Jokowi. Salah kita semua. Tapi tadi kita enggak ada yang merasa salah," ujar pakar hidrodinamika Institut Teknologi Bandung ini.

Muslim kemudian mengatakan cuma dirinya yang merasa bersalah dan meminta maaf kepada warga. Bukan hanya itu, dia menyinggung pula besaran uang yang dia sumbangkan. "Enggak ada permintaan maaf ke korban atau apa. Cuma prihatin, prihatin. Ada enggak yang satu juta, cuma saya yang satu juta. Iya kan?" kata dia.

Muslim mengimbuhkan, dia juga akan menyumbangkan uang honornya dari diskusi itu kepada korban. "Satu lagi, honor saya hari ini, kalau ada honor, karena saya lihat banyak sekali sponsornya, pasti ada honornya nih, buat korban," ujarnya.

"Buat korban ya, Pak? Oke tepuk tangan untuk orang kaya," kata moderator Margi Syarief.

Saat Muslim melontarkan kalimatnya itu, sejumlah narasumber lain terlihat menahan tawa. Bambang Surya Putra dari BNPB yang duduk di belakang Muslim tampak terkekeh pelan.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

8 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

12 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

12 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

13 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

17 jam lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

17 jam lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

19 jam lalu

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Koalisi Perubahan dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

21 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya