Yunahar Ilyas Wafat Saat Menunggu Stabil untuk Cangkok Ginjal

Jumat, 3 Januari 2020 14:39 WIB

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tajdid, Yunahar Ilyas. ANTARA FOTO/Noveradika

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pengurus Harian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Agus Taufik mengatakan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Yunahar Ilyas telah 10 harian dirawat inap karena penyakit gagal ginjal sebelum meninggal dunia di RS. Sarjito Yogyakarta pada 2 Januari pukul 23.47 WIB.

Yunahar sejatinya akan menjalani operasi cangkok ginjal pada Desember 2019 di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito Yogya. Donor ginjal untuk Wakil Ketua Muhammadiyah itu pun sudah diperoleh. "Beliau mendapat donor ginjal dari keponakannya, sekarang tinggal mempersiapkan untuk operasi itu," ujar Agus, Jumat, 3 Januari 2020.

Untuk operasi cangkok ginjal itu tinggal menunggu kondisi Yunahar stabil saja. Saat itu, Agus bersyukur Yunahar dapat donor ginjal masih dari kerabat. "Cangkok ginjal memang yang paling baik yang memiliki hubungan genetik, kebetulan keponakannya bersedia," ujarnya.

Yunahar dirawat intensif karena mengalami gagal ginjal akibat diabetes melitus yang dialaminya. Sakit itu membuat Yunahar tiap pekan sekali harus cuci darah.

Jenazah Yunahar disemayamkam di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Cikditiro, Yogya, lalu dibawa ke Masjid Gedhe Kauman untuk disalatkan, sebelum dimakamkan di Makam Karangkajen Yogyakarta. Komplek pemakaman Karangkajen Yogya merupakan tempat dimakamkannya pendiri Muhammadiyah, Kiai Haji Ahmad Dahlan.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menuturkan keluarga besar Muhammadiyah sangat kehilangan atas wafatnya Yunahar. "Beliau sosok ulama yang mengajarkan pemahaman Al Quran tak hanya berdasarkan teks, tapi juga realitas kehidupan sehingga yang diajarkan selalu menjadi obor semangat bagi umat," ujar Haedar saat sambutan usai salat Jumat di Masjid Kauman, Jumat, 3 Januari 2019.

Yunahar tercatat sebagai dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) serta pernah menjabat Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PP Muhammadiyah periode 2000-2005 dan pada periode 2005-2010 menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah.

Advertising
Advertising

Ia lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 22 September 1956 dan menjadi anggota Muhammadiyah sejak 1986. Yunahar Ilyas menamatkan pendidikan dasar di Padang, dua gelar S1 diperoleh di Fakultas Usluhuddin Universitas Ibnu Riyadh (1983) dan Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol tahun 1984. S2 dan S3 diselesaikan di Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga pada 1996 dan 2004.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

4 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

4 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

5 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

8 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

10 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

10 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

10 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya