TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Yunahar Ilyas meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Yogyakarta pada Kamis, 2 Januari 2020 pukul 23.47 WIB.
Yunahar yang juga merupakan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini dirawat intensif karena mengalami gagal ginjal akibat diabetes melitus. Sakit itu membuat Yunahar tiap sepekan sekali harus cuci darah.
Jenazah sejak subuh sudah disemayamkam di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Cikditiro, Yogya. Kemudian dibawa ke Masjid Gedhe Kauman untuk disalatkan bersama.
"Jenazah almarhum dari Masjid Gedhe Kauman akan dimakamkan di Makam Karangkajen Yogyakarta," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat sambutan usai salat Jumat di Masjid Kauman Jumat, 3 Januari 2019. Komplek pemakaman Karangkajen Yogya merupakan tempat dimakamkannya pendiri Muhammadiyah, Kiai Haji Ahmad Dahlan.
Haedar menuturkan keluarga besar Muhammadiyah sangat kehilangan atas wafatnya Yunahar. "Beliau sosok ulama yang mengajarkan pemahaman Al Quran tak hanya berdasarkan teks, tapi juga realitas kehidupan sehingga yang diajarkan selalu menjadi obor semangat bagi umat," ujar Haedar.
Yunahar selama ini juga tercatat sebagai Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) serta pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PP Muhammadiyah periode 2000-2005 dan pada periode 2005-2010 menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah.
Yunahar merupakan kelahiran Bukittinggi Sumatera Barat 22 September 1956 silam dan menjadi anggota Muhammadiyah sejak tahun 1986.
Ia menamatkan pendidikan dasar di Padang, dua gelar S1 diperoleh di Fakultas Usluhuddin Universitas Ibnu Riyadh (1983) dan Fak. Tarbuyah IAIN Imam Bonjol tahun 1984. S2 dan S3 diselesaikan di Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga pada tahun 1996 dan 2004.