Cerita Penyerang Novel Baswedan yang Menyerah dan Ditangkap

Reporter

Tempo.co

Rabu, 1 Januari 2020 10:02 WIB

Tersangka penyiraman penyidik senior KPK, Novel Baswedan digelandang menuju mobil tahanan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu, 28 Desember 2019. Polisi menangkap kedua pelaku berinisial RM dan RB pada Kamis malam, 26 Desember 2019 di Depok.TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menetapkan dua orang pelaku penyerangan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yaitu RB dan RM sebagai tersangka.

Kedua pelaku penyerangan pada 11 April 2017 ini merupakan polisi aktif dari satuan Brimob. Berdasarkan penelusuran Tempo, RB diduga bernama lengkap Ronny Bugis. Sedangkan RM ditengarai bernama lengkap Rahmat Kadir Mahulette. Keduanya berpangkat Brigadir.

Dalam perkara ini, Rahmat Kadir diduga merupakan pelaku yang menyiramkan air keras kepada Novel sepulang penyidik KPK ini salat Subuh di dekat rumahnya, di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Timur. Sedangkan Ronny disebut diminta Rahmat untuk mengantarkan ke rumah Novel.

Seorang sumber yang mengikuti perkara ini menuturkan, penangkapan keduanya bermula ketika Ronny memutuskan mengaku kepada atasannya di Korps Brimob pada Kamis, 26 Desember 2019.

Advertising
Advertising

"Mungkin dia terbebani karena baru menikah, dan polisi memang dalam beberapa bulan terakhir sudah tahu arah penyidikan menuju ke sana," kata sumber ini, Selasa, 31 Desember 2019.

Berdasarkan penelusuran Tempo, Ronny menikah pada September 2019. Dari foto yang diperoleh, ia nampak berjalan dengan mempelai wanita dalam prosesi Pedang Pora atau Gapura Pedang.

Setelah pengakuan ini, tim dari kepolisian pun akhirnya mengantongi nama Rahmat. Tim gabungan yang terdiri dari Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Bareskrim Mabes Polri kemudian berkoordinasi dengan Korps Brimob. Polisi lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk keduanya.

Saat akan dipindahkan dari rumah tahanan Polda Metro Jaya ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri pada Sabtu, 28 Desember 2019, Rahmat sempat mengungkap alasannya menyerang Novel. ""Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel karena dia pengkhianat," katanya.

Berita terkait

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

3 hari lalu

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, OPM telah melakukan serangan selama 3 hari di Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

10 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

12 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

18 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

18 hari lalu

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

18 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

19 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

19 hari lalu

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

Admin akun Instagram @ayoberanilaporkan6 ikut terseret dalam kasus dugaan perselingkuhan anggota TNI di Polres Denpasar.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

20 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya