Suap Kuota Impor Bawang, KPK Pertimbangkan Panggil Anak Megawati

Selasa, 31 Desember 2019 21:38 WIB

Terdakwa kasus dugaan suap impor bawang putih I NYoman Dhamantra menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa 31 Desember 2019. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempertimbangkan memanggil anak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Muhammad Rizky Pratama alias Tatam untuk bersaksi dalam persidangan kasus dugaan suap kuota impor bawang putih. Namun, keputusan memanggil Tatam tergantung keperluan sidang dan keputusan hakim.

"Kalau memang diperlukan dan hakim memerintahkan untuk itu ya kami pertimbangkan," kata pelaksana tugas juru bicara KPK, Ali Fikri di kantornya, Jakarta, Selasa, 31 Desember 2019.

Ali mengatakan pemanggilan Tatam tergantung kebutuhan pembuktian di persidangan. Namun, hingga sekarang belum ada rencana untuk memanggil anak sulung Mega itu. "Saat ini belum ada arah ke sana," kata dia.

Sebelumnya, dalam sidang 28 November 2019, jaksa KPK menanyakan nama Tatam kepada Nyoman Dhamantra. Saat itu, ia bersaksi untuk tiga orang terdakwa, yaitu Direktur PT Cahaya Sakti Agro (CSA) Chandry Suandra alias Afung dan dua pihak swasta bernama Dody Wahyudi dan Zulfikar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis kemarin, 28 November 2019.

Jaksa menanyakan apakah Nyoman mengenal Tatam. Nyoman mengaku kenal. "Beliau siapa?" tanya Jaksa Takdir Suhan kepada Nyoman.

Advertising
Advertising

"Puteranya Bu Mega," jawab Nyoman. Jaksa lantas mengalihkan pertanyaannya dan tak mendalami ihwal keterkaitan Tatam dalam kasus tersebut.

Nyoman didakwa menerima komitmen fee Rp 3,5 miliar dalam pengurusan impor bawang putih. Uang diberikan agar anggota Komisi VI DPR itu membantunya memperoleh izin kuota impor 20 ribu ton bawang putih dari Kementerian Perdagangan.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membantah ada keterlibatan Tatam dalam perkara ini. "Apa yang terjadi adalah framing. Mas Tatam ini sosok pendiam, tidak memiliki ketertarikan ataupun bisnis terkait hal tersebut," kata dia.

Ia mengatakan banyak pihak yang kerap mencatut nama petinggi partai untuk kepentingan politik dan bisnis. Bahkan, kata dia, ada pihak yang memakai nama petinggi PDIP untuk membuat rekening. “Pernah ada sindikat dari provinsi di Sulawesi yang ditangkap atas laporan yang kami lakukan," kata dia.

Nyoman Dhamantra menyangkal keterlibatan Tatam dalam kasus ini. "Enggak ada urusannya sama Mas Tatam, enggak ada kaitannya," kata dia seusai menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 31 Desember 2019.

Mantan anggota DPR Komisi Perdagangan ini mengaku mengenal Tatam karena dia adalah anak Ketua Umum PDIP Megawati. Dia mengatakan tak paham mengapa jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi menanyakan nama itu dalam sidang beberapa waktu lalu. "Saya mengenal beliau ya karena kebetulan beliau putra dari ketua umum saya saja," kata Nyoman.

Berita terkait

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

30 menit lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

57 menit lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

3 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

6 jam lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

20 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

20 jam lalu

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

20 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

20 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

22 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya