PKS: Kejaksaan Agung Jangan Egosentris Tangani Kasus Jiwasraya

Senin, 30 Desember 2019 21:09 WIB

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di sela-sela open house yang digelar di Rumah Dinas, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Juni 2019.

TEMPO.CO, Jakarta-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mendorong Kejaksaan Agung melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI dalam menangani kasus PT Jiwasraya (Persero). Hidayat meminta Korps Adhyaksa tak perlu egosentris.

"Enggak perlulah egosentris, daripada Kejaksaan Agung yang mengatakan akan menangani sendiri dan tidak akan menyertakan yang lain," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 30 Desember 2019.

Hidayat mengapresiasi Kejaksaan Agung yang tengah menangani kasus dugaan korupsi di balik gagal bayar Jiwasraya itu. Namun menurut dia, kerja sama dengan penegak hukum lain seperti KPK dan kepolisian diperlukan agar kasus itu terbongkar tuntas dan maksimal.

Hidayat berujar kasus Jiwasraya merupakan perkara besar karena menyangkut perusahaan pelat merah yang sudah melegenda. Kata dia, penuntasannya pun mendesak demi memulihkan kepercayaan dunia internasional terhadap asuransi Indonesia. "Kejaksaan Agung silakan membuka diri untuk menerima kerja sama dengan KPK dan Kepolisian," ujar Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.

Sebelumnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin memastikan lembaganya tidak akan menggandeng KPK dalam menangani kasus gagal bayar Jiwasraya. Ia mengatakan Kejagung akan berjalan sendiri karena kasusnya sudah sampai tahap penyidikan.

“Sampai saat ini saya tidak pernah mendengar kami akan gandeng tangan dengan KPK. Yang pasti kami akan tangani sendiri. Ini sudah tahap penyidikan,” ujar Burhanudin di kantor Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019.

Adapun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menduga bahwa kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memiliki dimensi kriminal. Karena itu, dia akan melibatkan aparatur hukum untuk melakukan penanganan sesuai peraturan perundang-undangan.

"Dalam hal ini, seluruh data-data yg diperoleh dan dilakukan untuk tujuan penegakan hukum. Serta akan kami sampaikan kepada Kepolisian, Kejaksaan, dan juga Komisi Pemberantasan Korupsi," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, pada Senin 16 Desember 2019.

Kasus gagal Jiwasraya ini mulanya dilaporkan oleh Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia pada Oktober 2018 di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Kejaksaan Agung kemudian mengambil alih kasus dan menyatakan adanya dugaan kerugian negara sebesar Rp 13,7 triliun. Perusahaan tersebut juga mencatatkan ekuitas atau kekayaan bersih minus Rp 10,24 triliun pada 2018.

Sebelumnya, manajemen Jiwasraya juga telah menyatakan tak sanggup membayar polis JS Saving Plan milik nasabah dengan nilai mencapai Rp 12,4 triliun. Padahal, pembayaran klaim polis itu harus dilakukan mulai Oktober hingga Desember 2019. Jiwasraya hanya bisa berjanji mengembalikan polis nasabah pada 2020.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | FIKRI ARIGI | FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

3 jam lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

4 jam lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

5 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

6 jam lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

19 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

1 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

1 hari lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

2 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya