Perlu Kerja Sama dengan Dunia Usaha untuk Tingkatkan Produktivitas

Jumat, 20 Desember 2019 20:12 WIB

Dirjen Binalattas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono saat membuka bedah buku "Pengukuran Produktivitas dan Daya Saing Tenaga Kerja" di Jakarta, Rabu 18 Desember 2019.

INFO NASIONAL — Untuk menghindari terjadinya missmatch antara tenaga kerja yang dibutuhkan dan tenaga kerja siap pakai, pemerintah terus membenahi produktivitas yang menjadi salah satu prioritas pemerintah Indonesia dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) maupun ekonomi.

"Ini (pembenahan) tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri, tetapi juga hasil kerja sama dengan dunia usaha," kata Dirjen Binalattas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, saat membuka bedah buku "Pengukuran Produktivitas dan Daya Saing Tenaga Kerja" di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2019.

Menurut Bambang, produktivitas dipandang sebagai indikator penting dalam aktivitas ekonomi. Penggunaan produktivitas oleh dunia Internasional sebagai alat ukur kinerja suatu negara yang menjadikan nilai produktivitas dapat terbandingkan antar negara.

"Atas hal itu, bisa dilihat posisi kinerja suatu negara dibanding negara lain sehingga kebijakan peningkatan produktivitas menjadi terarah dalam peningkatan agar mampu bersaing dengan negara lain dan semakin menyejahterakan bangsa," ujarnya.

Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) bertajuk "The Global Competitiveness Report 2019", mencatat peringkat daya saing Indonesia berada di posisi 50 dari posisi sebelumnya 45. Kini, posisi Indonesia sebelumnya ditempati oleh Bahrain. Namun, Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Advertising
Advertising

"Daya saing kita turun disebabkan masalah produktivitas. Kalau masalah ini sudah membaik dan skor ini bukan turun melainkan negara-negara lompatannya lebih tinggi dan reformasinya lebih cepat," ucap Bambang.

Bambang Satrio menjelaskan tingkat produktivitas kadang tak sesuai dengan upah pekerja. Karenanya, pemerintah melalui Kemnaker akan meninjau kembali aturan ketenagakerjaan dan pengupahan. "Sebab urusan produktivitas, upah dan daya saing, pada akhirnya akan menpengaruhi nilai investasi yang masuk ke tanah air," ujarnya.

Bambang berharap ketersediaan data dan informasi produktivitas bangsa dalam buku itu dapat menjadi acuan utama semua unsur, agar tercipta gerakan nasional peningkatan produktivitas yang mengacu pada empat strategi dasar.

Keempat strategi itu yakni pemasifan upaya peningkatan kompetensi SDM; penataan manajemen dan sistem birokrasi secara menyeluruh; pengembangan teknologi dan inovasi secara terus menerus; dan pembudayaan sikap produktif dan etos kerja.

"Semoga semangat membangun bangsa melalui peningkatan produktivitas dapat kita lakukan dengan komitmen tinggi dan terus menerus sinergi semua unsur dengan semangat kebangsaan," kata Bambang.

Acara peluncuran buku bertema "Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Tenaga kerja dalam Menciptakan Kesejahteraan Masyarakat" dihadiri oleh Kabarenbang, Tri Retno Isnaningsih; Ses Itjen, Estiarty Haryani; Ketua BNSP, Kunjung Masehat; dan Ketua Pokja Lembaga Produktivitas Nasional (LPN), Bomer Pasaribu.

Bomer berharap, peringkat daya saing Indonesia bisa kembali pulih di peringkat 45 di tahun 2020 dan kembali menjadi rangking 40 di tahun 2021 mendatang. "Jadi diharapkan terus merangkak naik dari posisi 50 ke 45dan dari 45 ke peringkat 40. Ini semua menuntut adanya role model," ujarnya.

Role model pertama, yakni Kementerian KUKM, Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR, dan di lingkungan Universitas, yakni IPB dan satu kampus di kawasan Barat dan Timur. Selanjutnya, role model di lingkungan dunia usaha, yaitu lima kawasan industri di sekitar Jakarta. Bomer mengatakan, diperlukan dukungan seluruh komponen bangsa agar peningkatan produktivitas dan daya saing berjalan lebih cepat.

Tri Retno Isnaningsih saat menutup acara berharap seluruh masukan dari narasumber bisa menjadi dijadikan indikator dan dimasukkan dalam indeks ketenagakerjaan. Dari sembilan indikator indeks ketenagakerjaan, salah satunya produktivitas, namun belum sampai daya saing.

"Kami berharap Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS) bisa disosialisasikan lebih masif di seluruh Indonesia. Sangat penting buat kita, untuk peningkatan daya saing dan untuk yang di daerah jangan pertemuan ini sampai di sini saja," katanya. (*)

Berita terkait

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

4 jam lalu

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

Skuter matik memiliki fitur-fitur modern. Kepopuleran dapat dipengaruhi beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

4 jam lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

6 jam lalu

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

Santunan kepada 2 ahli waris karyawan BTPN Syariah yang meninggal dunia karena musibah kecelakaan

Baca Selengkapnya

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

7 jam lalu

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

Kader SOKSI siap membantu menyukseskan jalannya pemerintahan Prabowo - Gibran agar bisa mewujudkan amanah konstitusi.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

7 jam lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

8 jam lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

9 jam lalu

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama strategis dengan F5, perusahaan penyedia produk dan layanan keamanan siber (cybersecurity) multicloud application security and delivery berskala global.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

9 jam lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Feby Longgo Ketua Kelompok Mekaar Sukses Membantu Sesama

9 jam lalu

Feby Longgo Ketua Kelompok Mekaar Sukses Membantu Sesama

Feby Longgo mendapat mandat sebagai ketua kelompok semakin menjadikannya bersemangat dalam memajukan usahanya.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

10 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya