TEMPO Interaktif, Pekanbaru:Kawanan Gajah kembali menyerang permukiman dan perkebunan di Riau. Akibatnya, satu orang tewas, dua rumah rusak berat dan puluhan hektar tanaman kebun warga porak poranda.Serangan oleh kawanan gajah kali ini menimpa tiga kawasan, yakni Gunung Sahilan, Kampung Durian, Kecamatan Kampar Kiri, dan Desa Balai Makam di Kecamatan Mandau. “Warga masih melakukan pengusiran di sekitar kampung. Polisi juga sudah datang menolong,” ujar Kepala Desa Gunung Sailan, Datuk Rustam AR, Ahad (20/7). Menurut Rustam, sejak Kamis malam lalu tujuh ekor gajah dewasa dan anaknya menyantroni desa Gunung Sahilan. Begitu kawanan gajah mendekat ke perkampungan, warga ketakutan. Selama tiga hari kawanan gajah itu hilir mudik di sekitar perkampungan penduduk. “Kami sudah berupaya melakukan pengusiran dengan mercon dan menabuh genderang. Tapi tidak mempan. Gajah malah masuk ke Desa Kebun Durian,” kata Datuk Rustam. “Dua rumah warga kami di pinggiran kampung dirusak. Entah berapa puluh hektar sawit dan tanaman hancur.” Di tempat yang sama, Ketua Forum Masyarakat Hutan Lindung Tesso Nilo Radaimon menyebut kawanan gajah yang menyerang itu berasal dari kawasan Hutan Lindung Tesso Nillo, yang berjarak 45 kilometer arah Timur Desa Gunung Sahilan. “Desa Gunung Sahilan merupakan langganan amukan gajah,” ujar Radaimon.Sebelumnya, kawanan gajah juga menyerang Desa Asri Tambusai, Kecamatan Mandau. Sedikitnya lima ekor gajah dewasa menyantroni perkebuan sayuran di pinggiran desa Asri Tambusai, Sabtu (19/7) kemarin. “Entah bagaimana gajah tiba-tiba langsung masuk kawasan kebun sayuran dan langsung menyerang. Para petani yang menyiram sayur-mayur sore itu lari ke kampung,” ujar Ketua RW Asri Tambusai, Frederik Sinaga, kepada Tempo. Jupernalis Samosir