Wiranto Jadi Ketua Wantimpres, KontraS Beri Catatan Kritis

Sabtu, 14 Desember 2019 12:30 WIB

Ketua Umum Hanura Wiranto, Ketua Umum PDIP Megawati dan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, melambaikan tangan, saat Rakernas V PDIP di Jakarta (25/4). Foto: AP/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengkritik Presiden Jokowi karena kembali membawa Wiranto ke lingkaran pemerintahan. Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu baru saja didapuk menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres.

Peneliti KontraS Rivanlee Anandar menilai penunjukan Wiranto bisa berpengaruh buruk bagi kebijakan publik yang akan dikeluarkan pemerintah.

Dia menyinggung pendekatan kekerasan yang digunakan Wiranto dalam menangani konflik Papua saat dia menjabat Menkopolhukam.

"Sangat riskan bagi kebijakan publik yang akan keluar ke depan," katanya kepada Tempo hari ini, Sabtu, 14 Desember 2019.

Merujuk undang-undang, menurut Rivanlee, Wantimpres memiliki tugas memberikan pertimbangan alias membisiki presiden soal kebijakan-kebijakan yang akan diambil atau hal tertentu.

Dalam catatan KontraS, ada pula catatan buruk Wantimpres di periode pertama pemerintahan Jokowi, yakni Agum Gumelar. Purnawirawan Jenderal TNI itu pernah mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan lawan Jokowi di pemilihan presiden 2019, Prabowo Subianto.

Prabowo kini telah menjadi Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi jilid 2.

Baik Prabowo maupun Wiranto adalah terduga pelaku pelanggar HAM berat masa lalu, salah satunya dalam penculikan dan penghilangan aktivis 1997-1998.

Rivanlee berpendapat memang tidak ada komitmen dari negara untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

"Karena dia (Wiranto dan Prabowo) terduga pelaku pelanggar tapi tidak pernah diadili malah ditempatkan di pos yang cukup penting saat ini," ucapnya.

Berita terkait

Pro-Kontra atas Keputusan TNI Kembali Gunakan Istilah OPM

18 hari lalu

Pro-Kontra atas Keputusan TNI Kembali Gunakan Istilah OPM

Penyebutan OPM bisa berdampak negatif karena kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM, Begini Kritik Komisi I DPR RI, Pakar Militer, hingga KontraS

19 hari lalu

Soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM, Begini Kritik Komisi I DPR RI, Pakar Militer, hingga KontraS

Perubahan penyebutan istilah KKB jadi OPM menuai kritik dari sejumlah pihak. Apa saja kritik mereka?

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

20 hari lalu

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

Penggantian terminologi KKB menjadi OPM dinilai justru bisa membuat masalah baru di Papua.

Baca Selengkapnya

KontraS Desak Pemerintah Mitigasi Dampak Perubahan Istilah KKB bagi Keamanan di Papua

21 hari lalu

KontraS Desak Pemerintah Mitigasi Dampak Perubahan Istilah KKB bagi Keamanan di Papua

KontraS mengatakan perubahan nama KKB menjadi OPM itu harus diikuti dengan jaminan perlindungan dari negara bagi masyarakat yang ada di Papua.

Baca Selengkapnya

Dato Sri Tahir Pejabat Terkaya Versi LHKPN 2023, Apa Jabatannya di Pemerintahan Jokowi?

27 hari lalu

Dato Sri Tahir Pejabat Terkaya Versi LHKPN 2023, Apa Jabatannya di Pemerintahan Jokowi?

Dato Sri Tahir menjadi pejabat terkaya versi LHKPN tahun periodik 2023. Apa jabatan pengusaha ini dalam pemerintahan Jokowi?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

30 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

32 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

38 hari lalu

KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

KontraS mengatakan perlu dilakukan evaluasi total seluruh langkah dan pendekatan keamanan yang selama ini berlangsung di Papua.

Baca Selengkapnya

Datangi Kempolrienpan RB, KontraS Minta Hentikan RPP Penempatan Jabatan Sipil TNI - Polri

42 hari lalu

Datangi Kempolrienpan RB, KontraS Minta Hentikan RPP Penempatan Jabatan Sipil TNI - Polri

KontraS mendatangi Kemenpan RB untuk memberikan catatan kritis RPP tentang manajemen ASN terutama pasal penempatan jabatan sipil oleh TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

MK Hapus Pasal Keonaran dan Berita Bohong, Fatia Maulidiyanti: Pasal Ini Hukumannya Berat

43 hari lalu

MK Hapus Pasal Keonaran dan Berita Bohong, Fatia Maulidiyanti: Pasal Ini Hukumannya Berat

Ketua AJI Indonesia Sasmito Madrim mengatakan putusan MK yang menghapus pasal 14 dan 15 UU 1 Tahun 1946 merupakan angin segar bagi jurnalis.

Baca Selengkapnya