AJI Bandung: Polisi Halangi Wartawan Merekam Kerusuhan Tamansari

Jumat, 13 Desember 2019 20:30 WIB

Petugas kepolisian melakukan pengamanan saat pengosongan dan pengamanan lahan RW 11 Tamansari, Bandung, Kamis, 12 Desember 2019. Eksekusi lahan pemukiman warga RW 11 Tamansari dilakukan oleh Petugas Gabungan Satpol PP, TNI dan Polisi. ANTARA/Novrian Arbi

TEMPO.CO, Bandung- Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung Ari Syahril Ramadhan mengatakan pihaknya menemukan adanya upaya menghalangi tugas jurnalis saat meliput kerusuhan penggusuran di Tamansari, Kota Bandung, Kamis, 12 Desember 2019.

"AJI mengamati dari beberapa video ada upaya pengahalangan jurnalis dan publik saat mengambil gambar," kata Ari saat menggelar konperensi pers bersama koalisi masyarakat sipil Bandung, di Kantor LBH, Kota Bandung, Jumat, 13 Desember 2019.

Ari berujar tindakan aparat tersebut telah melanggar hak-hak kebebasan pers dan berekspresi. Lebih jauh, tindakan aparat tersebut merupakan upaya menghalang-halangi tugas jurnalistik yang telah diatur di Undang-undang Pers. "Di Undang-undang Pers upaya untuk mengahalangi tugas jurnalis saat memperoleh, menyebarkan dan mengolah informasi dapat dikenai pidana. Itu hal terlarang," katanya.

Selain jurnalis, sejumlah warga di sekitar lokasi kerusuhan pun sempat dilarang untuk mengabadikan gambar. Setiap warga yang ketahuan sedang merekam, aparat langsung menghampiri dan menyuruh untuk hasil rekaman tersebut dihapus. "Ini ada upaya menghalangi orang yang ingin mengambil gambar dan mengabarkan informasi," katanya.

Sebelumnya, sejumlah video beredar di media sosial memperlihatkan pemukulan terhadap warga dan kelompok solidaritas penggusuran yang dilakukan oleh aparat Polisi dan TNI. Dalam salah satu video, ada yang memperlihatkan seorang aparat TNI menarik seorang warga ke arah kerumunan polisi, kemudian para polisi itu mengeroyok warga tersebut.

Selain itu, ada juga beberapa video yang memperlihatkan para polisi memukuli warga di halaman pusat perbelanjaan Balubur Town Square (Baltos) yang dekat dengan kawasan penggusuran.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung Willy Hanafi mengatakan masih mendata berapa jumlah korban luka akibat kerusuhan pada penggusuran tersebut. "Kami masih mendata. Tapi yang terparah kemarin kami mengantar warga yang menjadi korban kekerasan, dia mendapat empat jaitan," ujar Willy

Menurutnya, polisi dan Satpol PP bertindak sangat kasar. Sejumlah warga dan kelompok solidaritas korban gusuran pun mendapat tindakan kekerasan dari aparat. Bahkan, polisi sempat menembakan gas air mata sebanyak lima kali ke arah warga. "Korban itu bevariasi ada anak, ada perempuan dan lelaki dewasa. Kita masih melakukan pendataan soal itu," ujar Willy.

Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Irman Sugema mengatakan akan mendalami aksi represif anak buahnya terhadap warga. "Kita sedang dalami dulu. Kita selidiki dulu bagaimana kejadiannya. Tentu Propam turun, dari tim turun. Kita tindaklanjuti, tidak akan dibiarkan," kata dia kepada Tempo, Kamis malam, 12 Desember 2019.

Berita terkait

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

2 hari lalu

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

Konstituen Dewan Pers ramai-ramai tolak RUU Penyiaran yang bisa mengekang kemerdekaan pers. Apa kata AJI, PWI, IJTI, AMSI dan lainnya?

Baca Selengkapnya

AJI Nilai Draf Revisi UU Penyiaran Bawa Masa Depan Jurnalisme Menuju Kegelapan

3 hari lalu

AJI Nilai Draf Revisi UU Penyiaran Bawa Masa Depan Jurnalisme Menuju Kegelapan

AJI Jakarta bersama LBH Pers mengatakan draf revisi UU Penyiaran akan membawa masa depan jurnalisme menuju kegelapan

Baca Selengkapnya

AJI Minta DPR Tunda RUU Penyiaran, Singgung Nasib Jurnalisme Investigasi

4 hari lalu

AJI Minta DPR Tunda RUU Penyiaran, Singgung Nasib Jurnalisme Investigasi

Ketua Umum AJI, Nani Afrida, meminta pembahasan RUU Penyiaran ini ditunda hingga ada anggota DPR yang baru.

Baca Selengkapnya

Draft RUU Penyiaran Larang Penayangan Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI Sebut Upaya Membungkam Pers

7 hari lalu

Draft RUU Penyiaran Larang Penayangan Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI Sebut Upaya Membungkam Pers

Sekretaris Jenderal AJI, Bayu Wardhana, meminta agar DPR menghapus pasal bermasalah dalam RUU Penyiaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

12 hari lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

13 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

16 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

16 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

45 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

50 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya