Ahmad Basarah: Pelaksanaan Pilpres Perlu Dievaluasi, Bukan Sistem

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Kamis, 12 Desember 2019 13:20 WIB

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah (tengah), Arsul Sani (kiri), dan Jazilul Fawaid (kanan) tiba di Kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara IV, Jakarta, Jumat malam, 11 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengaku setuju dilakukannya evaluasi pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) bukan dalam hal sistemnya yaitu pemilihan langsung.

"Karena bagi PDIP, sistem pemilihan presiden untuk memperkuat sistem presidensil, cara yang paling mendekati adalah tetap dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pemilu yang demokratis, jujur dan adil," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan, kalau dilihat dari indikator pelaksanaan Pilpres 2019, laporan berbagai pihak memang ditemukan adanya residu dalam prosesnya yaitu maraknya politik identitas yang digunakan berbagai pihak dalam Pilpres.

Menurut dia, dalam sistem pemerintahan presidensil, cara yang paling efektif untuk memperkuat sistem presidensil adalah Pilpres langsung dalam rangka mewujudkan esensi kedaulatan rakyat.

"Hanya saja bagaimana esensi kedaulatan rakyat itu tidak ditumpangi berbagai pihak untuk merusak prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara kita," ujarnya.

Dia menilai, "saat ini sudah waktunya melakukan refleksi kritis antara lain adalah mari kita pandang dan posisikan bahwa demokrasi itu bukan sebuah momentum elektoral".

Menurut dia, demokrasi harus dipandang sebagai satu pembangunan peradaban bangsa dan demokrasi harus dimulai dari cara pikir, cara pandang dan sikap.

"Karena ketika demokrasi mengabaikan prinsip-prinsip bernegara dan berbangsa, demokrasi mengabaikan prinsip-prinsip perbedaan yang menyatukan sebagaimana Bhineka Tunggal Ika. Jika demokrasi mengabaikan kesetaraan di antara kita, demokrasi menolak perbedaan maka sesungguhnya demokrasi langsung yang kita lakukan ini memberikan bencana," tuturnya.

Artinya menurut dia, jangan kemudian kontestasi demokrasi yang dipandang sebagai momentum Pilpres dan Pileg sebagai sesuatu hidup dan mati seseorang atau satu kelompok.

Karena itu, kaderisasi di dalam parpol itu penting agar setiap pelaku demokrasi peserta pemilu memahami bahwa pemilu adalah sekadar sarana dalam tujuan berbangsa dan bernegara.

"Dan kemudian dia menyadari bahwa lawan-lawan di dalam pemilu adalah sekadar mitra demokrasi, lawan berdebat adalah mitra berfikir jangan kita anggap sebagai sesuatu peperangan sehingga membunuh satu sama lain apalagi demgan eksploitasi politik identitas yang mengedepan proses pemilu kemarin," ujarnya.

ANTARA

Berita terkait

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

1 hari lalu

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

Hasto Kristiyanto dan Ahmad Basarah menyatakan bahwa PDIP siap menjadi oposisi sesuai arahan ketua partai. Bagaimana sikap PDIP ke depannya?

Baca Selengkapnya

Respons Parpol di Luar KIM Soal Peluang Gabung ke Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Respons Parpol di Luar KIM Soal Peluang Gabung ke Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Muhaimin Iskandar mengatakan PKB ingin terus bekerja sama dengan Prabowo Subianto dan Gerindra.

Baca Selengkapnya

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

4 hari lalu

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.

Baca Selengkapnya

Gugatan Anies dan Ganjar Ditolak MK, Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

4 hari lalu

Gugatan Anies dan Ganjar Ditolak MK, Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

Prabowo-Gibran tetap menjadi Pemenang Pilpres 2024 setelah MK membacakan putusan yang menolak gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

4 hari lalu

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.

Baca Selengkapnya

Potensi Terbelah Putusan Mahkamah Konstitusi

4 hari lalu

Potensi Terbelah Putusan Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi dinilai sulit mengabulkan permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dalam sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Basarah Sebut PDIP Siap Jadi Koalisi atau Oposisi, Nanti Diputuskan dalam Rakernas

4 hari lalu

Basarah Sebut PDIP Siap Jadi Koalisi atau Oposisi, Nanti Diputuskan dalam Rakernas

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, partainya siap berada di dalam barisan pemerintahan ataupun menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

5 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

6 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya