TEMPO Interaktif, Madiun:Kepala Kejaksaan Negeri Madiun, Mangiring Siahaan, mengatakan kasus pungutan liar dalam penerimaan siswa baru di sejumlah sekolah sulit diungkap jika masyarakat tidak melaporkannya. "Pengungkapannya tergantung dari masyarakat," katanya Selasa (15/7).Ini dikatakannya menanggapi surat edaran dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur mengenai pungutan liar oleh sekolah termasuk tindak pidana korupsi."Walaupun begitu terus kami pantau," katanya berjanji. Ia mengatakan hingga ini pihaknya belum menerima laporan dari orang tua siswa (masyarakat) terkait pungutan liar dalam penerimaan siswa baru.Keengganan masyarakat melapor, katanya, disebabkan kedua belah pihak--orangtua siswa maupun sekolah--sama-sama membutuhkan. "Di mana orangtua membutuhkan anaknya masuk ke sekolah tersebut dan sekolah tersebut juga membutuhkan uang," ujarnya. Akibat hal ini, tindakan pungutan liar ini kemudian ditutup-tutupi dan sulit diungkap kejaksaan.Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Magetan, Trimargono, mengatakan jika dirinya tidak mengetahui adanya surat edaran yang dikeluarkan Kejati. "Saya belum menerimanya, mungkin masih ada di sekretariat," ujarnya. Ia mengatakan jika hingga kini belum ada perintah dari atasan untuk memantau secara khusus pungutan liar dalam penerimaan siswa baru.DINI MAWUNTYAS