Kapolda Sumut Harap Kematian Hakim PN Medan Segera Terungkap

Reporter

Mei Leandha

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 10 Desember 2019 07:21 WIB

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memperlihatkan barang bukti senjata api dan pisau milik tersangka pembunuhan sekeluarga di Medan, Sumatera Utara, Senin, 22 Oktober 2018. Seorang pelaku tewas ditembak mati karena melawan petugas. ANTARA/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih belum bisa mengungkap kematian hakim Pengadilan Negeri atau PN Medan Jamaluddin. Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Agus Andrianto mengatakan sudah 25 saksi yang dimintai keterangan dalam kasus ini.

Agus mengatakan penyidik masih mendalami keterangan dan alibi para saksi. Tim penyidik gabungan juga masih bekerja mengumpulkan informasi dari analisa laboratorium forensik, dan bukti-bukti lainnya.

Agus mengaku sudah bisa menduga kasus ini seperti apa, namun untuk menentukan tersangkanya tidak bisa sembarangan.

Menurut Agus, kematian korban yang diduga dibunuh ini tidak ada hubungannya dengan perkara yang tengah disidangkan korban. Tapi, lulusan Akademi Polisi 1989 ini irit bicara soal motif pelaku.

"Mohon restu kepada rekan-rekan media, mudah-mudahan bisa terungkap sebelum saya pindah," katanya usai menghadiri silaturahmi bersama masyarakat di Mapolrestabes Medan, Senin, 9 Desember 2019.

Advertising
Advertising

Masa jabatan Agus sebagai Kapolda Sumatera Utara bakal segera berakhir. Ia telah ditunjuk sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan atau Kabaharkam Polri. Adapun penggantinya adalah Inspektur Jenderal Martuani Sormin.

Agus mengatakan tidak ada niat menghambat pengungkapan kasus dan menutup-nutupi hasil penyidikan. Menurut Agus, masih ada dua pekerjaan rumah yang belum terungkap yaitu kasus jambret yang korbannya meninggal dan kasus pembunuhan Jamaluddin.

"Kami maunya perkara ini cepat terungkap dan disampaikan ke publik. Saya mohon maaf jika masih banyak PR yang belum bisa dikerjakan. Itu adalah kesalahan saya, tapi anggota sudah bekerja keras mengungkapnya," ujar dia.

Menurut Agus, berdasarkan hasil laboratorium forensik, korban Jamaluddin sudah meninggal sekitar 12 sampai 20 jam dari saat ditemukan. Indikasinya, kata Agus, korban sudah meninggal di kediamannya. "Tapi tetap harus menunggu hasil analisa labfor dan forensik supaya tidak salah menetapkan tersangka karena bisa berdampak dengan yang bersangkutan," ujar dia.

"Pastinya, motif pembunuhan bukan karena menangani perkara. Saya sudah bisa menduga kasus ini seperti apa, tapi untuk menentukan tersangkanya tidak bisa sembarangan. Pengungkapannya sangat tergantung dari alat bukti dan keterangan saksi," kata Agus.

Kematian Jamaluddin masih berselimut misteri. Warga Perumahan Royal Monaco Blok B Nomor 22 Kelurahan Gedungjohor, Kecamatan Medanjohor, Kota Medan, ditemukan tak bernyawa di dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado BK 77 HD pada Jumat, 29 November 2019.

Posisi mobil berada di dalam jurang kebun sawit milik masyarakat di Dusun 2 Namobintang Desa Sukadame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang. Saat ditemukan, korban tergeletak kaku di bangku tengah mobil.

Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

6 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

7 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

8 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

10 jam lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

10 jam lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

17 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

22 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

1 hari lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

1 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya