Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, di Kompleks Istana Kepresidenan jelang pelantikan wakil menteri 2019-2024, Jakarta, 25 Oktober 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Umum organisasi Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan pihaknya mendukung pemilihan presiden tetap dilakukan secara langsung. Budi menolak pemilihan presiden dikembalikan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat.
"Yang paling penting kami mendukung penuh pernyataan Pak Jokowi bahwa pemilihan presiden harus dilakukan secara langsung oleh rakyat," katanya dalam pembukaan Kongres II Projo di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 7 Desember 2019.
Budi menuturkan wacana presiden dipilih lagi oleh MPR merampas kebebasan masyarakat. Hal itu, kata dia, sama saja dengan menghina Jokowi. "Menghina Pak Jokowi sebagai pemimpin rakyat dan menghina kita semua," ucap dia.
Selain itu, Projo juga menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Menurut dia, masa jabatan presiden cukup dua periode. ”Kami juga mendukung penuh keinginan Bapak Jokowi untuk hanya dua periode. Walaupun dalam hati kecil saya, jangankan tiga periode, lima periode juga kami mau," tuturnya.
Dalam Kongres II Projo ini, Jokowi bersama Kepala Staf Presiden Moeldoko turut hadir. Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi semangat Projo yang kencang mendukungnya sejak pemilihan presiden. "Enggak berkurang semangatnya meski habis pilpres," kata dia.