Nadiem Makarim Ingin Pendidikan Digerakkan Masyarakat
Reporter
Halida Bunga
Editor
Juli Hantoro
Sabtu, 30 November 2019 18:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ingin pendidikan turut digerakkan oleh masyarakat.
Hal ini disampaikan Nadiem dalam Konferensi Pendidikan Indonesia di Gedung Kemendikbud, Jakarta pada Sabtu, 30 November 2019. Konferensi ini mengundang ratusan aktor dan komunitas pendidikan, kementerian dan lembaga, perwakilan sektor swasta, dan media.
"Saya enggak bisa janji apa-apa. Tapi saya kasih tahu yang saya inginkan. Menurut saya, harusnya semakin banyak aktivitas yang dikerjakan pemerintah itu lebih sering digerakkan civil society. Saya bikin pernyataan itu sekarang. I have to take a stand," kata Nadiem.
Menteri termuda Presiden Joko Widodo itu mengatakan, bukan berarti upaya itu tak bisa dilakukan pemerintah, dan bukan berarti peran masyarakat adalah hal yang lebih baik dan penting.
Mantan Bos Go-Jek itu menjelaskan, masyarakat sebagai penggerak berperan dalam sustainability (keberlanjutan).
"Apapun yang terjadi secara viral yaitu perbenturan ide, outcomenya inovasi dan integrasi, itu lebih sustain karena menciptakan budaya. Budaya adalah the most scalable software di masyarakat. Itu kayak SOP yang enggak perlu anggaran, kebijakan dan aturan," kata Nadiem.
Nadiem menjelaskan, budaya, pola pikir dan perilaku adalah jalan paling efisien untuk meningkatkan perubahan positif maupun negatif. "It works both ways," ujarnya.
Lebih lanjut, Nadiem mengaku senang, jika nantinya masyarakat bisa berkontribusi mengerahkan upaya menggerakkan pendidikan. Salah satu contohnya seperti menggelar pelatihan guru, upaya mengadopsi sekolah, dan peningkatan kepemimpinan di berbagai jenjang pendidikan.
"Mekanisme, penjagaan, kontrol dan pengendaliannya bagaimana agar tidak abuse, kita belum temukan formulanya. Tapi sedang kami rancang di sini, yang tiap hari brainstorming. Bahkan udah enggak ada box-nya. Enggak usah out of the box. Box-nya aja dibuang," katanya.