Gusdurian Bereaksi soal Larangan Atribut Natal di Mal Malang

Rabu, 27 November 2019 10:25 WIB

Ilustrasi sinterklas. Sxc.hu

TEMPO.CO, Malang - Sejumlah komunitas merespons larangan pengelola Mall Olympic Garden Malang agar karyawan tak mengenakan atribut natal.

Gusdurian Malang meminta semua pihak tak terprovokasi surat edaran pengelola mal yang dinilainya menciderai kebebasan beragama.

“Edaran itu berpotensi menjadi legitimasi kekerasan atas nama agama kepada kelompok minoritas,” kata Kordinator Gusdurian Malang Rio Ardian kepada Tempo di Malang hari ini, Rabu, 27 November 2019.

Rio menyayangkan sikap antitoleransi tersebut sekaligus mengajak masyarakat bersama-sama merawat harmoni keberagamaan di Kota Malang.

Menurut dia, hak beribadah dan hak rasa aman merupakan hak dasar setiap Warga Negara Indonesia sesuai Pasal 29 Ayat 2 dan Pasal 28E UUD 1945.

Aparat penegak hukum, dia melanjutkan, mesti menindak ormas yang melakukan sweeping atribut natal.

PT Mustika Taman Olympic, pengelola Malang Olympic Garden (MOG), menerbitkan surat edaran kepada pemilik dan penyewa gerai pada Senin lalu, 25 November 2019. Surat edaran tersebut tersebar di media sosial sejak Senin malam.

Isi surat edaran itu mengimbau karyawan gerai di MOG tak menggunakan atribut natal.

“Benar kami yang mengeluarkan edaran itu. Tolong dicerna isi edaran,” kata Tenant Relations PT Mustika, Peptina Magdalena.

Rip menyatakan Gusdurian -- kelompok pendukung pemikiran dan cita-cita Abdurrahman Wahid atau Gus Dur -- mengajak para pemuka agama untuk mengambil kepemimpinan aktif dalam memperkuat tali persaudaraan sebangsa, terutama di akar rumput.

“Mari bahu-membahu menjaga nilai keberagaman. Bersikap dengan bijak dan tak mudah terprovokasi."

Koordinator Jaringan Islam Antidiskriminasi (JIAD) Mohammad Aan Anshori melalui siaran persnya menilai manajemen MOG tidak sensitif terhadap kehidupan keberagaman di Malang.

JIAD menduga ada ketakutan yang luar biasa pihak manajemen sehingga terpaksa mengeluarkan surat edaran.

“JIAD mendukung Kepolisian Malang memberikan perlindungan terhadap implementasi toleransi, termasuk menjamin tidak ada sweeping atribut natal di Kota Malang."

Berita terkait

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

4 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

4 hari lalu

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

Anggota Dewas KPK Albertina Ho menduga ada indikasi lain di balik pelaporan terhadap dirinya oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

28 hari lalu

Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Sediakan Mudik Lebaran Gratis ke 19 Kota, dari Palembang sampai Malang

46 hari lalu

Pemprov DKI Sediakan Mudik Lebaran Gratis ke 19 Kota, dari Palembang sampai Malang

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan bus mudik Lebaran 1445 Hijriah gratis dengan tujuan 19 kota di 6 provinsi mulai Palembang sampai Malang

Baca Selengkapnya

Polresta Malang Kota Selidiki Dugaan Perundungan Pelajar SMP

57 hari lalu

Polresta Malang Kota Selidiki Dugaan Perundungan Pelajar SMP

Kepolisian Malang telah mendapatkan informasi awal dari video perundungan yang terekam CCTV milik warga dan tersebar di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bullying di Pondok Pesantren Malang, Senior Siksa Adik Kelas Pakai Setrika

24 Februari 2024

Kronologi Bullying di Pondok Pesantren Malang, Senior Siksa Adik Kelas Pakai Setrika

Ahmad Firdaus, 19 tahun, santri di Malang melakukan bullying. Ia menyiksa adik kelasnya menggunakan setrika

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Santri di Pondok Pesantren Malang Jadi Tersangka Bullying ke Adik Kelas

23 Februari 2024

Polisi Tetapkan Santri di Pondok Pesantren Malang Jadi Tersangka Bullying ke Adik Kelas

Korban yang merupakan santri kelas IX disebut telah berulang kali menerima bullying dari tersangka yang duduk di kelas XII.

Baca Selengkapnya

Surat Suara Kurang di TPS Pandanwangi Malang, Pemungutan Molor

14 Februari 2024

Surat Suara Kurang di TPS Pandanwangi Malang, Pemungutan Molor

KPU Kota Malang turun mengatasi masalah kekurangan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pandanwangi, Blimbing, Kota Malang.

Baca Selengkapnya

Jaringan Gusdurian Ungkap Pelanggaran Pemilu 2024, Minta Jokowi Netral

9 Februari 2024

Jaringan Gusdurian Ungkap Pelanggaran Pemilu 2024, Minta Jokowi Netral

Jaringan Gusdurian mencatat ada 105 dugaan pelanggaran pemilu selama masa kampanye sampai 8 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akademisi dan Masyarakat Sipil Malang Sampaikan Seruan Luhur, Angkat Isu Penyalahgunaan Kekuasaan

5 Februari 2024

Akademisi dan Masyarakat Sipil Malang Sampaikan Seruan Luhur, Angkat Isu Penyalahgunaan Kekuasaan

Seruan luhur itu ditandatangani 80 orang terdiri atas akademisi, seniman, dan pegiat pro demokrasi di Malang.

Baca Selengkapnya