TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin ingin Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menjadi pusat kajian Islam modern. UIII akan memulai tahun ajaran pertama pada 2020.

"Dalam waktu yang cepat, kita mengharapkan, UIII mampu berada di garda terdepan dalam kajian Islam dan menjadi kiblat dunia dalam bidang kajian Islam," kata Ma'ruf Amin saat membuka expert meeting kurikulum UIII di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta, hari ini, Selasa, 26 November 2019.

Wapres berharap UIII yang berkampus di Cimanggis, Kota Depok, itu menjadi pusat penelitian dan ilmu pengetahuan yang memiliki kualitas internasional dengan reputasi global.

Kualitas tersebut akan mendorong Indonesia menjadi rujukan dalam mempelajari peradaban Islam.

Ma'ruf Amin menerangkan bahwa perjalanan Islam di Indonesia berkontribusi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia pun menjad negara demokrasi dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia.

"UIII juga diharapkan menjadi pusat penyebaran kebudayaan dan peradaban Islam yang modern, toleran, dan berkemajuan."

Pendekatan kajian di UIII, dia melanjutkan, dapat menggabungkan dua bentuk kajian Islam, yakni penguasaan ilmu-ilmu agama Islam (tafaqquh fid dîn) dan penelitian masyarakat Islam (kajian empiris).

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak semua pihak bekerja keras untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur kampus, menyempurnakan kurikulum, tata kelola, serta berbagai perangkat pendukungnya.

UIII rencananya mulai membuka pendaftaran pada Februari 2020 dan memulai tahun ajaran pertama pada September 2020.