Tugas Khusus Aminuddin Ma'ruf dari Jokowi
Reporter
Antara
Editor
Juli Hantoro
Sabtu, 23 November 2019 08:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Aminuddin Ma'ruf punya tugas khusus dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yaitu berkomunikasi dan berhubungan dengan kelompok-kelompok strategis.
Tugas itu nantinya bersinggungan langsung dengan mahasiswa se-nusantara termasuk para santri di Tanah Air.
Aminuddin mTugasengatakan persoalan para pemuda saat ini cukup kompleks. Apalagi di era teknologi dan informasi yang semakin maju saat semua masyarakat dapat mengakses beragam informasi. Namun, jika tidak berhati-hati maka ini dapat menimbulkan masalah.
Ia mengatakan, akan memakai strategi jemput bola untuk mengatasi masalah sesegera mungkin dengan melihat langsung ke lapangan.
"Saya juga akan menyapa teman-teman mahasiswa di kampus dan santri di pondok pesantren," kata dia.
Salah satu mimpi yang ingin diwujudkannya ialah agar teman-teman mahasiswa maupun santri tidak merasa inferior dari kelompok lain. Sebab, setiap generasi dan masyarakat secara umum memiliki kesempatan yang sama.
Apalagi, ujar dia, keberpihakan Presiden Jokowi juga sudah jelas kepada para santri dan pondok pesantren di Tanah Air. Kemudian ditambah lagi, presiden memiliki visi Indonesia sentris. Artinya, setiap pemuda dan pemudi baik itu di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan lainnya memiliki kesempatan yang sama layaknya para generasi di Tanah Jawa.
Kesempatan itu dapat merujuk pada aspek ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan sebagainya tanpa ada perbedaan. Selain itu, para pemuda juga didorong untuk memanfaatkan redistribusi aset dan sertifikasi lahan.
Hal itu harus dimanfaatkan oleh masyarakat terutama pemuda serta memastikan faktor produksi tersebut milik mereka. Selain itu, perlu diingat bahwa Indonesia pernah besar sebagai negara agraris yang diperkuat oleh status negara maritim.
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014 hingga 2016 tersebut berpesan sebagai anak desa dan seorang santri, masyarakat tidak boleh lupa dan patut bangga dalam menjadi bagian dari masa depan Indonesia.
"Santri tidak hanya mengaji, tapi juga mengkaji banyak hal terkait ilmu pengetahuan," katanya.